IHRAM.CO.ID, IBADAN – Setiap Muslim didorong untuk mengambil bagian dalam kebangkitan dan pelestarian warisan Islam. Menghafal Alquran merupakan bagian dari langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan masyarakat dihuni oleh individu-individu yang terpelajar dan saleh.
Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Seni Universitas Ibadan, Profesor Afis Oladosu, pada acara wisuda II Ali Institute for Qur’an Memorisation (AIQM) di Ibadan, Oyo State, Nigeria, akhir pekan lalu.
Sebanyak 37 generasi muda Muslim, termasuk pria dan wanita, yang telah menghafal seluruh Alquran melakukan perayaan dan disertifikasi di acara tersebut.
Dilansir di Tribune Online Nigeria, Jumat (18/12), dalam pemaparannya yang bertajuk 'Hidup dengan Alquran: Peran Penghafal, Orang Tua dan Masyarakat', Profesor Oladosu yang diwakili oleh Dr Mas'ud Busari mengenang jika pelestarian awal Alquran dilakukan melalui seni menghafal.
Selama 23 tahun kenabian Muhammad SAW, Allah SWT menurunkan Alquran kepada Rasul-Nya dalam potongan-potongan. Metode untuk mengingat pesan ilahi ini adalah dengan menyimpannya dalam ingatan.
Dia lantas menyayangkan banyak umat Islam di zaman sekarang tidak antusias mempelajari Alquran, apalagi mengingat isinya.
Al-quran, katanya, telah diterjemahkan ke dalam hampir semua bahasa di dunia. Dengan kondisi ini, ia menilai tidak ada yang punya alasan untuk tidak memahami firman Allah SWT.
Profesor Oladosu lantas memuji pemilik sekolah, Malam Ali Abdus-Salam, atas komitmennya dalam melestarikan seni menghafal Alquran. Ia juga memuji para wisudawan, orang tua dan simpatisan karena telah berbagi dalam tujuan mulia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur / Pendiri Madarasatu Nahdatul Islamiyyah, Ikotun, Lagos, Syekh Dawud Zubayr Ajide (Babanikotun), mengimbau para orang tua tidak terbawa oleh prestasi yang dicatat oleh anak-anak mereka. Orang tua harus memastikan anak-anak hafiz ini meningkatkan keterampilan mereka melalui pembacaan Alquran yang terus menerus.
Selain itu, Ketua Komunitas Muslim Negara Bagian Oyo (MUSCOYS), Alhaji Ishaq Kunle Sanni, memuji para orang tua karena mengizinkan anak-anaknya menghafal Alquran.
"Dunia sedang dalam kekacauan dan satu-satunya cara yang dapat kita gunakan untuk memastikan masa depan bagi anak-anak kita adalah agar mereka memahami Alquran. dan menjalani hidup mereka sesuai dengan perintah-Nya," kata dia.
Dia lantas mengimbau umat Islam yang memiliki kekayaan, bahkan seluruh umat, untuk mendukung proyek pembangunan situs permanen institut tersebut, yang diperkirakan mencapai 50 juta naira Nigeria atau 1,8 miliar rupiah.
Istri Wakil Gubernur Negara Bagian Oyo, Profesor Amdalat Olaniyan, mengucapkan selamat kepada para orang tua yang memiliki hikmat untuk melakukan tindakan yang sangat bermanfaat seperti membiarkan anak-anak mereka menghafal Alquran.
Pemilik lembaga menghafal Alquran ini, Malam Ali Abdus-Salam, menyebut 37 santri yang lulus ini berusia antara 10 hingga 20 tahun. Ia lantas memohon kepada orang tua untuk membantu para hafiz mengasah keterampilan mereka melalui revisi harian Alquran.
"Lulusan kali ini bisa menyebarkan ajaran Islam yang murni dan jadikanlah Alquran sebagai pasangan hidup Anda mulai sekarang dengan terus membaca dan menjalaninya," kata dia.
Sumber: https://tribuneonlineng.com/institute-for-quran-memorisation-graduates-37-in-ibadan/