Sabtu 19 Dec 2020 09:30 WIB

60 Persen Warga Arab Saudi Tertarik Terima Vaksin Covid-19

Arab Saudi menggunakan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
60 Persen Warga Arab Saudi Tertarik Terima Vaksin Covid-19. Arab Saudi memulai kampanye vaksinasi terbesar melawan Covid-19. Untuk mendukungnya, Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah telah menjadi orang pertama di Arab Saudi yang menerima vaksin tersebut.
Foto: Saudi Gazette
60 Persen Warga Arab Saudi Tertarik Terima Vaksin Covid-19. Arab Saudi memulai kampanye vaksinasi terbesar melawan Covid-19. Untuk mendukungnya, Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah telah menjadi orang pertama di Arab Saudi yang menerima vaksin tersebut.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Lebih dari 60 persen orang Saudi dan ekspatriat menunjukkan minat untuk menerima vaksin Covid-19, Pfizer-BioNTech. Hal ini disampaikan seorang pejabat kesehatan pemerintah, Jumat (18/12).

"Survei mengonfirmasi lebih dari 60 persen orang Saudi dan ekspatriat ingin menerima vaksin Covid-19 dan menganggapnya sebagai solusi ideal untuk mengakhiri krisis pandemi virus corona," kata Asisten Deputi Menteri Pengobatan Pencegahan, Abdullah Asiri, dilansir di Arab News, Sabtu (19/12).

Baca Juga

Ia lalu menyebut pemerintah mengandalkan kesadaran masyarakat, yang telah berperan besar dalam menangani virus sejak tahap pertama. Saudi dan ekspatriat berkomitmen dengan sangat baik dan ia berharap kesadaran ini berlanjut sampai mereka mendapatkan vaksin.

Selain itu, tercatat lebih dari 300 ribu orang disebut telah mendaftar untuk divaksinasi pada Jumat malam. "Tanda-tandanya menjanjikan. Pendapat jajak pendapat publik menunjukkan antara 60 dan 70 persen orang bosan dengan pandemi dan ingin menerima vaksin. Akibatnya, mereka tertarik pada vaksin yang aman dan efisien, yang merupakan solusi ideal," lanjutnya.

Ia mengatakan, vaksin akan diberikan melalui satu pusat inokulasi di Riyadh. Saat ini, pusat tersebut telah mencakup 550 klinik, lebih dari 600 tempat tidur dan mempekerjakan lebih dari 100 praktisi kesehatan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah menyebut hal yang normal jika ada resistensi terhadap vaksin. Tindakan menolak vaksinasi merupakan hal yang lumrah dan pernah terjadi sebelumnya.

"Menolak vaksinasi adalah hal bersejarah. Misalnya, kita mengingat vaksin cacar dan bagaimana vaksin itu menghadapi perlawanan pada awalnya dengan berbagai rumor tentang vaksin termasuk disebut mengandung gen sapi dan sebagainya. Tapi sekarang, syukurlah, vaksin itu membantu menyingkirkan penyakit itu sepenuhnya. Vaksin menyelamatkan umat manusia," kata dia.

Kementerian berencana mendirikan pusat vaksinasi di kota dan provinsi lain, sehingga puluhan ribu vaksinasi dapat diberikan setiap hari. Arab Saudi pada hari Jumat melaporkan 10 kematian baru terkait Covid-19, sehingga jumlah kematian menjadi 6.101. Ada 174 kasus baru yang dilaporkan, sehingga meningkatkan jumlah infeksi menjadi 360.573 orang. 3.016 kasus tercatat aktif, 436 di antaranya dalam kondisi kritis.

Menurut kementerian, 47 kasus baru tercatat di Riyadh, 36 di Makkah, dan 28 di Madinah. Ada 208 pemulihan lebih lanjut, meningkatkan jumlah pemulihan menjadi 351.573. Arab Saudi sejauh ini telah melakukan lebih dari 10,57 juta tes PCR, dengan 42.448 dilakukan dalam 24 jam terakhir.

https://www.arabnews.com/node/1779516/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement