Selasa 22 Dec 2020 10:49 WIB

Kalifornia Punya Ulama Muslim Pertama untuk Badan Legislatif

Ia berharap dapat mengembangkan pemahaman positif tentang Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Imam Muhammad Yasir Khan membuat sejarah baru bulan ini. Ketua Majelis Negara Bagian Kalifornia, AS, Anthony Rendon, memilih dirinya menjadi ulama Muslim pertama di badan legislatif negara bagian itu.
Foto: The National News/Alberto Mercado
Imam Muhammad Yasir Khan membuat sejarah baru bulan ini. Ketua Majelis Negara Bagian Kalifornia, AS, Anthony Rendon, memilih dirinya menjadi ulama Muslim pertama di badan legislatif negara bagian itu.

IHRAM.CO.ID, SACRAMENTO -- Imam Muhammad Yasir Khan membuat sejarah baru bulan ini. Ketua Majelis Negara Bagian Kalifornia, AS, Anthony Rendon, memilih dirinya menjadi ulama Muslim pertama di badan legislatif negara bagian itu.

Khan akan bertugas mulai 2021 hingga 2022. Dalam wawancara eksklusif dengan The National, Khan menguraikan bagaimana dia berharap dapat melayani rakyat Kalifornia sebagai ulama majelis negara bagian. Ia juga menjelaskan bagaimana studi dan pengabdiannya yang lalu di Afrika Selatan membantu pekerjaannya di Amerika Serikat.

Baca Juga

"Ada banyak harapan dalam komunitas Muslim ini adalah langkah yang baik. Saya berharap menggunakan kesempatan ini sebagai ulama untuk mendekatkan komunitas kita," kata dia, pekan lalu.

Ia menjelaskan, yang dimaksud mendekatkan komunitas tidak secara spesifik hanya mengacu pada Muslim. Ia berharap dapat mengembangkan pemahaman positif tentang Islam melalui kolaborasi, merayakan keberagaman, dan bekerja dengan pemimpin agama lain untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik.

Khan lahir dan dibesarkan di Sacramento, Kalifornia. Meski demikian, ia menghabiskan sebagian masa kecilnya bersama keluarganya di Pakistan sebelum kembali ke Amerika Serikat saat remaja. Dia telah memberikan pelayanan sebagai pendakwah di penjara daerah setempat sejak 2014 dan juga relawan di Rumah Sakit Memorial Lodi.

"Saya sangat selektif dalam hal kerohanian karena saya percaya bahwa di sistem kabupaten, sistem kami diabaikan. Anda memiliki perwakilan Islam di sistem penjara federal dan negara bagian, tetapi tidak begitu banyak di daerah," kata dia.

Penunjukan Khan dilakukan setelah FBI melaporkan kejahatan rasial di Amerika Serikat telah mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari satu dekade, November kemarin. Termasuk di dalamnya terjadi peningkatan tujuh persen kejahatan rasial berbasis agama.

Pemilu AS baru-baru ini juga menyoroti perpecahan partisan yang semakin dalam di antara orang Amerika, terutama dalam hal masalah budaya. Namun, Khan berharap dia dapat menggunakan pengaruhnya sebagai ulama majelis untuk mendorong pembuat kebijakan Kalifornia menemukan solusi bipartisan, guna mengatasi berbagai tantangan sosial ekonomi yang dihadapi komunitas yang beragam di negara bagian itu.

"Sebagai seorang penceramah, peran saya bukanlah untuk memihak. Saya harap saya dapat mengingatkan anggota majelis, terlepas dari sisi lorong mana yang kami yakini, perlu dipahami kami berada di tim yang sama," lanjutnya.

Khan lantas melanjutkan, ketika dirinya berbicara tentang membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik, ia berbicara tentang dasar-dasar permasalahan di akar rumput. Beberapa yang dimaksud seperti ketahanan pangan, tunawisma, penyakit mental, kekerasan dalam rumah tangga dan kecanduan narkoba.

Ia berharap dapat bertemu dan berbicara dengan anggota majelis di wilayah geografis dan untuk melihat dukungan apa yang mereka miliki, sumber daya apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah tertentu dan melanjutkan mencari solusi dari hal-hal tersebut. Khan sendiri merasa tidak asing untuk menangani masalah sosial ini di komunitas Kalifornia.

Salah satu tujuan utama organisasi nirlaba Al-Misbaah, yang ia dirikan pada tahun 2015, adalah memberikan bantuan amal seperti makanan, produk kebersihan, kendaraan dan bantuan keuangan kepada para tunawisma dan masyarakat berpenghasilan rendah lainnya. Al-Misbaah juga menyediakan layanan sosialisasi remaja dan pendidikan agama.

Saat melayani sebagai ulama dan bekerja dengan Al-Misbaah, Khan telah mengambil beberapa ilmu selama tujuh tahun ia belajar menjadi seorang imam di Darul Uloom Zakariyya, sebuah universitas Islam internasional di Afrika Selatan.

“Selama studi, saya magang di hampir dua lusin organisasi dan nirlaba di Afrika Selatan. Pengalaman ini memungkinkan saya mengetahui ada begitu banyak hal yang dapat saya bawa kembali dari Afrika Selatan ke Amerika Serikat," kata dia.

Setelah kembali ke AS pada 2014, Khan menggunakan pendekatan yang berfokus pada keluarga untuk bantuan amal yang dia ambil di Afrika Selatan sebagai tempat menginap untuk kegiatan sosial dan pemuda Al-Misbaah. Pengalaman itu juga telah memandu aktivitas relawannya sendiri dalam kapasitas pribadi sebagai ulama untuk penjara dan rumah sakit Kalifornia.

Terlepas dari pengalamannya yang luas dalam melayani rakyat Kalifornia, Khan mengatakan ketika kantor juru bicara Kalifornia mengulurkan tangan kepadanya untuk melayani sebagai penceramah merupakan sebuah kejutan.

Pengalaman itu sangat tidak disangka-sangka. Khan bahkan menyebut dirinya tidak pernah mengantisipasi atau membidik posisi tersebut.

"Saya belajar setiap hari sejak saya disumpah sebagai ulama bahwa, tampaknya, itu permasalahan yang besar," ujarnya.

https://www.thenationalnews.com/world/the-americas/california-legislature-s-first-muslim-chaplain-draws-heavily-from-service-in-south-africa-1.1131224

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement