IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah kota Jeddah bekerja sama dengan Oyoun Jeddah Charitable Association (OJCA), telah meluncurkan inisiatif untuk memasang 50 mural kaligrafi Arab di seluruh kota, termasuk di beberapa jalan layang utamanya. Inisiatif yang bertepatan dengan Hari Bahasa Arab PBB ini bertujuan untuk menambah sentuhan estetika kota dengan lukisan dan mural kaligrafi Arab, beberapa di antaranya memiliki panjang lebih dari 70 meter dan tinggi 3 meter.
Majelis Umum PBB menyetujui bahasa Arab sebagai bahasa resmi PBB pada tahun 1997. Hari itu dimaksudkan untuk mempromosikan penggunaan yang sama dari keenam bahasa kerja resmi PBB di seluruh organisasi. Pada Januari, Kementerian Kebudayaan Saudi mengumumkan 2020 sebagai Tahun Kaligrafi Arab untuk menyoroti pentingnya dalam mencerminkan kekayaan budaya Arab.
Walikota Jeddah Dr. Saleh Al-Turki mengatakan bahwa pemerintah kota telah menandatangani perjanjian dengan OJCA dan organisasi pemerintah, swasta dan amal lainnya untuk secara artistik memperbaiki lanskap Jeddah bagi penduduk dan pengunjungnya. Dia mengatakan bahwa inisiatif ini dilaksanakan oleh pemerintah kota di jalan utama kota, trotoar, gedung dan lapangan umum.
Menurutnya kemitraan dengan OJCA sejalan dengan Visi Kerajaan 2030. Dengan lebih dari 12 juta kata, bahasa Arab digunakan oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia. Ini merupakan bahasa dengan penyebaran tercepat kedua. Ini telah memperkaya banyak bahasa - termasuk Turki, Persia, Spanyol, Kurdi, Prancis, dan Urdu - dengan kosakatanya.
"Ide inisiatif tersebut bermula ketika pemerintah kota mengadakan kontes bertajuk 'Municipality Award for Visual Arts' pada 2019," ujar Ketua OJCA, Anas Mohamed Serafi, dilansir dari Arab News, Rabu (23/12).
"Ada tiga tema dalam kontes itu, kaligrafi Arab, lukisan dan fotografi. Hari ini kami bekerja sama dengan pemerintah kota untuk memodernisasi, memanusiakan, dan menjadikan kota kami yang indah lebih manusiawi dan beradab. Kontes itu semua berkaitan dengan tema-tema itu," kata Serafi.
Dia menambahkan bahwa OJCA telah menandatangani dua inisiatif dengan pemerintah kota Jeddah, keduanya bertujuan untuk membuat kota terlihat lebih baik.
“Kami percaya bahwa pengunjung Mempelai Laut Merah harus melihat keindahan ke mana pun mereka pergi di kota. Karya seni asli yang memenangkan penghargaan dalam kontes telah direplikasi di dinding. Karya-karya ini dicetak ulang dan ditempel di dinding; mereka tidak bertatahkan,” katanya
Inisiatif lainnya, Corniche of Colours, juga merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk memanusiakan kota. “Kami telah mengubah trotoar di corniche menjadi tempat yang penuh kehidupan dan kesenangan. Zona-zona ini telah menarik banyak penggemar jalan kaki dari jenis kelamin dan kelompok umur, dan bahkan pengendara sepeda,” kata Serafi.
Karya prakarsa kaligrafi Arab sedang dilaksanakan di bawah pengawasan langsung dari pendiri dan CEO Lab Kreatif Tasami, Musaed Al-Hulis, sedangkan prakarsa Corniche of Colours dikelola oleh Dr. Adel Al-Zahrani, profesor arsitektur di Universitas King Abdul Aziz. Kedua inisiatif tersebut didukung oleh pemerintah kota Jeddah.
Mrnurut Ketua OJCA, Jeddah telah lama dikenal sebagai kota seni dan keindahan. Jeddah juga memiliki museum terbuka terbesar di dunia, terletak di Corniche, tempat karya seni yang tak ternilai ditemukan. "Apa yang terjadi saat ini merupakan perpanjangan dari revolusi seni itu," kata Serafi.