Ahad 27 Dec 2020 22:15 WIB

LBH Siap Tempuh Jalur Hukum Soal Keperawanan Siswi Depok

Membuat resah para orang tua dan mempermlukan siswi SMP di Kota Depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Fakhruddin
LBH Kami Ada Tempuh Jalur Hukum Soal Keperawanan Siswi Depok
Foto: Republika/ Yasin Habibi
LBH Kami Ada Tempuh Jalur Hukum Soal Keperawanan Siswi Depok

IHRAM.CO.ID,DEPOK -- Pernyataan anggota Komisi VIII DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nur Azizah Tamhid yang mengungkapkan bahwa 70 persen siswi SMP di Kota Depok tak lagi perawan mendapat respon warga Kota Depok yang berencana akan melaporkan ke pihak kepolisian. 

"Tidak menutup kemungkinan saya akan laporkan pidananya. Ini berkaitan dengan Undang-undang ITE tentang penyebaran berita bohong dan membuat resah masyarakat Kota Depok," ujar Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Kami Ada, Tatang dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (27/12).

Menurut Tatang, langkah hukum diambil karena pernyataan istri mantan wali kota Depok, Nur Mahmudi Ismail itu tidak berdasarkan data dan fakta sehingga cukup membuat resah para orang tua dan mempermlukan siswi SMP di Kota Depok. 

"Cukup membuat resah warga Kota Depok. Anggota DPR RI ini statmen berdasarkan apa, kalau ada survey, survey-nya kapan, penelitian metedologinya apa, sumbernya siapa. Kok bisa disebut 70 persen siswi SMP di Kota Depok tak perawan, ini kan jadi bumerang dan mempermalukan warga Kota Depok," jelasnya.

Ia menambahkan, apa yang disampaikan Nur Azizah adalah isu sensitif dan harus segera disikapi secara serius. "Bahaya ini, bayangkan gimana respon masyarakat luar Kota Depok ketika bicara banyak siswi di Kota Depok yang tak perawan, ini akan membully anak-anak Kota Depok dan sudah tentu menggangu psikologis anak. Orangtua juga jadi was-was. Akhirnya anak dicek, nah anak jadi korban," tuturnya.

Tatang meragukan kebenaran informasi tersebut. Sebab, menurutnya apa yang disampaikan Nur Azizah sangat kontra produktif dengan sebutan Kota Depok sebagai Kota Layak Anak. "Ini anggota dewan berpikir enggak sih dampak dari statmennya itu. Yang jelas ini mengakibatkan dampak buruk terhadap anak-anak. Pertanyaannya itu benar atau tidak, buktinya apa. Dia harus bisa menyampaikan, membuktikan survey itu," pungkasnya.

Nur Azizah mengungapkan 70 persen siswi SMP di Kota Depok sudah tidak lagi perawan. “Ini sangat menyedihkan bagi para orang tua,” kata Nur Azizah dalam acara Diseminasi Pembatalan Pemberangkatan Haji Provinsi Jawa Barat (Jabar) 2020 di Kota Depok, Selasa (22/12).

Menurut Nur Azizah, banyaknya kasus remaja putri di Kota Depok sudah tidak perawan harus segera di atasi karena hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab angka perceraian cukup tinggi di Kota Depok.

“Orangtua memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi anak-anak terjerumus pergaulan seks bebas. Ini harus segera di atasi agar generasi muda Kota Depok berakhlak mulia,” tutur anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Kota Depok dan Kota Bekasi ini.

Dia menekankan bahwa pendidikan agama yang kuat dapat mengatasi remaja di Kota Depok terlibat dalam pergaulan seks bebas. “Ini jadi pekerjaan rumah Pemkot Depok untuk lebih ketat mengawasi lingkungan dan juga perlu pengawasan orangtua terhadap putra dan putrinya dalam penggunaan gadget dan saat berselancar di dunia maya,” pungkas Nur Azizah yang juga istri mantan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement