IHRAM.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Singapura dan negara tetangga Malaysia telah membatalkan rencana pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi setelah gagal menyetujui perubahan, kata para pejabat akhirnya meninggalkan proyek yang mahal dan lama bermasalah.
Dilansir dari Alrabiya, Jumat (1/1) jaringan rel sepanjang 350 kilometer (217 mil) itu diharapkan memangkas waktu perjalanan antara Singapura dan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur menjadi 90 menit dari empat jam atau lebih dengan mobil hari ini.
Singapura dan Malaysia menandatangani kesepakatan untuk membangun jalur kereta peluru pada tahun 2016, tetapi nasibnya diragukan setelah terpilihnya Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dua tahun kemudian.
Mahathir mengatakan dia ingin membatalkan proyek tersebut sebagai bagian dari upaya untuk meninjau proyek infrastruktur besar yang disetujui oleh pendahulunya yang tercemar skandal dalam upaya untuk memotong utang negara.
Konstruksi kemudian ditangguhkan selama dua tahun atas permintaan Malaysia, dengan rencana untuk mulai beroperasi pada 2031. Proyek tersebut dihentikan setelah tenggat waktu terakhir pada 31 Desember, dan setelah kedua pemerintah gagal mencapai kesepakatan atas perubahan yang diusulkan oleh Malaysia.
“Mengingat dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi Malaysia, Pemerintah Malaysia telah mengusulkan beberapa perubahan pada Proyek HSR,” kata pernyataan bersama oleh Perdana Menteri Malaysia saat ini Muhyiddin Yassin dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
"Kedua Pemerintah telah melakukan beberapa diskusi terkait dengan perubahan ini dan belum dapat mencapai kesepakatan."
Malaysia harus memberikan kompensasi kepada Singapura untuk biaya yang telah dikeluarkan oleh negara kota tersebut sesuai dengan kesepakatan, kata Kementerian Transportasi Singapura dalam siaran pers, tanpa menyebutkan angka.
Malaysia mungkin harus membayar kompensasi sebanyak 500 juta ringgit ($ 125,7 juta) jika proyek tersebut dibatalkan, kata mantan Perdana Menteri Mahathir sebelumnya.
Dia memperkirakan kereta api akan merugikan Malaysia sekitar 110 miliar ringgit ($ 27 miliar) pada 2018. Para tetangga memiliki hubungan yang retak sejak Malaysia mengusir Singapura dari Federasi Malaysia pada tahun 1965, mengakhiri persatuan singkat dan penuh badai di bekas koloni Inggris.