Rabu 06 Jan 2021 14:07 WIB

Hati-Hati Vaksin Palsu

Warga Saudi untuk lebih berhati-hati karena mulai maraknya pesan penipuan vaksin

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Arab Saudi memulai kampanye vaksinasi terbesar melawan Covid-19. Untuk mendukungnya, Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah telah menjadi orang pertama di Arab Saudi yang menerima vaksin tersebut.
Foto: Saudi Gazette
Arab Saudi memulai kampanye vaksinasi terbesar melawan Covid-19. Untuk mendukungnya, Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah telah menjadi orang pertama di Arab Saudi yang menerima vaksin tersebut.

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pakar Keamanan Siber Arab Saudi, Waleed Al-Tamimi memperingatkan warga Saudi untuk lebih berhati-hati karena mulai maraknya pesan penipuan tentang vaksin Covid-19. Pesan tersebut, seolah-olah berasal dari alamat email resmi pemerintah, menggunakan pendaftaran pusat vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan sebagai pengait skema penipuan.

"Kementerian Kesehatan memperingatkan semua orang agar tidak menanggapi pesan phishing dan ingin mengklarifikasi bahwa pesan ini tidak dikirim oleh kementerian atau program resminya," kata tweet itu dilansir dari Arab News, Rabu (6/1).

Kementerian memposting contoh salah satu pesan penipuan di halaman Twitternya, yang menampilkan alamat [email protected] dan mengeluarkan peringatan agar tidak ditipu olehnya.

Menurut pakar Siber, banyaknya orang yang ingin divaksinasi sesegera mungkin di tengah meningkatnya kekhawatiran akan jenis Covid-19 yang lebih menular, mendorong sebagian orang melakukan aksi penipuan. Penjahat dunia maya ini memanfaatkan situasi untuk menjual vaksin palsu di web gelap.

Yang harus diketahui masyarakat adalah belum ada vaksin yang tersedia di pasaran saat ini. Belum ada harga yang ditetapkan, dan vaksin hanya tersedia di rumah sakit pemerintah di Kerajaan.

Selain itu, produsen seperti Shingrix, Moderna, dan Pfizer/BioNtech hanya menjual vaksin kepada pemerintah, artinya rumah sakit swasta pun masih belum bisa menawarkan vaksinasi.

Waleed Al-Tamimi juga mendesak orang untuk berhati-hati dengan data pribadi mereka. "Penjahat dunia maya semakin pintar dari hari ke hari," katanya kepada Arab News.

"Siapa pun yang melihat pesan seperti ini mungkin hanya akan melihat-lihat alamat tersebut ketika mereka melihat sesuatu yang dekat dengan URL pemerintah yang sebenarnya, yang persis seperti yang diinginkan para penjahat. Dengan begitu, mereka bisa mengakses informasi paling sensitif yang bisa Anda berikan, seperti nomor KTP, tanggal lahir, dan sebagainya,” ujarnya.

Al-Tamimi mengatakan bahwa dengan akses ke nomor ID dan informasi pribadi lainnya, penjahat dunia maya dapat mengganggu kehidupan orang dengan lebih dari yang mereka kira.

“Biasanya, situs web penipuan ini menampilkan formulir yang akan menanyakan alamat email, nomor ID, dan nomor telepon Anda, dan yang terlihat sangat mirip dengan formulir resmi pemerintah. Dengan semua yang mereka miliki, ini adalah lompatan cepat ke rekening bank Anda, kotak masuk email Anda, akun Absher Anda dan banyak lagi,” jelas Al-Tamimi.

Untuk perlindungan, Al-Tamimi merekomendasikan agar sering mengubah kata sandi, mengaktifkan otentikasi dua faktor bila memungkinkan, dan memeriksa email secara menyeluruh untuk bukti keaslian.

“Selalu periksa situs web host dari email yang dipermasalahkan. Email dari 'Minister.com' tidak asli, tetapi email dari 'moh.gov.sa' adalah. Selain itu, terkait vaksin Covid-19, SMS terkait pusat vaksin akan datang dari 'Sehaty', yang merupakan satu-satunya cara terverifikasi dan aman untuk mendaftar vaksin saat ini, ” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement