IHRAM.CO.ID, MANAMAH -- Otoritas urusan penerbangan sipil menyatakan pada Ahad (10/1), Bahrain akan membuka wilayah udaranya ke Qatar mulai 11 Januari. Pembukaan itu menyusul kesepakatan negara-negara Arab pekan lalu untuk mengakhiri perselisihan dengan Doha.
Dilansir dari laman Khaleej Times pada Selasa (12/1), Langkah itu dilakukan setelah Riyadh mengumumkan terobosan pada pertemuan puncak pada Selasa (5/1). Pertemuan dilakukan untuk mengakhiri perselisihan politik di mana Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memberlakukan boikot diplomatik, perdagangan dan perjalanan di Qatar pada pertengahan 2017.
Di samping itu, Arab Saudi dan UEA telah mengumumkan pembukaan kembali titik masuk udara, darat dan laut ke Qatar.
Pembukaan kembali perbatasan terjadi pada malam KTT GCC ke-41 yang diadakan di kota Al-Ula, Arab Saudi pada Selasa. Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani tiba di Saudi dan disambut dengan pelukan oleh Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Emir Qatar berada di Saudi untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) ke-41 yang digelar di kota kuno, Al-Ula. Sebelumnya, Saudi mengumumkan akan mengakhiri embargo terhadap Qatar yang berlangsung sejak 2017.
MBS mengatakan kebijakan negaranya didasarkan pada pencapaian kepentingan utama negara anggota GCC. "Kebijakan Kerajaan Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, didasarkan pada pendekatan solid yang menargetkan pencapaian kepentingan utama negara-negara anggota GCC dan negara-negara Arab, selain memanfaatkan seluruh upaya untuk kebaikan rakyat mereka serta mewujudkan keamanan dan stabilitas mereka," kata MBS.