Lonjakan angka kematian dan rawat inap hampir tiga kali lipat jika dibandingkan dengan populasi kulit putih. Komparasi antara populasi Latin dan warga kulit putih sebesar 4,1 kali lipat, sedangkan populasi kulit hitam dan kulit putih sebanyak 3,7 kali lipat.
Para peneliti mengatakan, jumlah yang lebih besar itu mungkin terkait dengan pekerjaan bergaji rendah, PHK, dan masalah asuransi kesehatan. Begitu pula eksposur risiko tinggi dalam pekerjaan, permukiman padat, serta ketergantungan pada transportasi umum.
"Angka kematian yang lebih tinggi untuk populasi kulit hitam dan Latin muncul karena tingkat kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi dan kerentanan yang lebih besar pada kelompok-kelompok ini dibandingkan warga kulit putih," ujar penulis studi.
Sebagai catatan, tim menganalisis kesenjangan usia harapan hidup antara setiap kelompok etnis. Selama 15 tahun terakhir, kesenjangan antara populasi kulit hitam dan kulit putih meningkat dari 3,6 tahun menjadi melebihi lima tahun, dikutip dari laman Fox News, Ahad (17/1).