IHRAM.CO.ID, KARABUK, Turki -- Safranbolu, kota khas Ottoman di Turki utara yang berhasil melindungi ciri khas arsitektur historisnya, memikat wisatawan lokal dan asing sembilan kali lipat dari jumlah penduduknya pada 2020, meskipun ada pembatasan di tengah pandemi Covid-19.
Terletak di Provinsi Karabuk, dekat Laut Hitam, kota itu masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO dan mencerminkan era Ottoman dengan jelas.
Sekitar 50.000 penduduknya telah melestarikan karakteristik tradisional masyarakat dan budaya Turki.
Menurut otoritas budaya dan pariwisata setempat, tahun lalu, lebih dari 480.000 turis lokal dan asing mengunjungi Safranbolu.
Lebih dari 120.000 wisatawan tinggal di rumah-rumah tradisional yang dirancang secara estetis yang dibangun antara abad ke-18 dan ke-20, umumnya terdiri dari tiga lantai dan paling banyak delapan kamar.
Tahun lalu wisatawan mancanegara terbanyak datang dari Taiwan, China, Korea Selatan dan Jerman.
Seperti dilansir Anadolu Agency, Nama kota ini diambil dari bunga saffron yang tumbuh di wilayah tersebut, yang kemudian menjadi pusat penting di Jalur Sutra yang bersejarah.
Pada 2019, sebelum pandemi Covid-19, lebih dari 1,2 juta wisatawan mengunjungi distrik tersebut.
Rumah otentik di Safranbolu dibangun dari batu, bukan kayu.
Kota ini menjadi museum terbuka dengan penginapan tradisional, pemandian, rumah mewah, air mancur, masjid dan jembatan.