IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Suatu ketika Syaikh Dzun Nun Mishri rah.a berjalan di sebuah hutan menuju Makkah Mukarramah. Perjalanan panjangnya membuat ia sangat kehausan sehingga ia begitu lemah.
Di dekat hutan itu ada kabilah Bani Makhzum sehingga Dzun Nun pergi ke kabilah itu. Di sana ia melihat seorang anak perempuan yang masih kecil yang sangat cantik yang sedang melantunkan syair (bernyanyi).
"Aku heran karena ia masih begitu kecil," kata Syekh Dzun Nun seperti dikisahkan Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji.
Kepada gadis kecil itu Dzun Nun bertanya kepadanya seakan menyampaikan celaan. "Apakah engkau tidak malu menyanyikan seperti itu?
Gadis kecil itu menjawab. "Wahai Dzun Nun, diamlah, semalam aku telah meminum satu gelas minuman cinta dengan penuh kegembiraan, sehingga sekarang aku mabuk dalam kecintaan kepada tuhanku," katanya.
Dzun Nun berkata, tampaknya engkau adalah orang yang bijaksana, nasihatilah aku. Ia berkata. "Wahai Dzun Nun selalulah dalam keadaan diam, dan terimalah rezeki duniamu sekedar yang mencukupi untuk hidupmu supaya di akhirat nanti bisa bertemu dengan Allah SWT. Yang tidak fana."
Dzun Nun bertanya. "Apakah di sini ada air minum?
Ia menjawab. "Maukah aku tunjukkan kepadamu tempat air?
Aku berpikir bahwa ia akan menunjukkan kepadaku sebuah mata air. "Aku menjawab Ya, tunjukkanlah kepadaku,"
Anak gadis kecil itu berkata bahwa pada hari kiamat ada tingkatan orang yang minum air, satu jamaah adalah yang diberi minum oleh para malaikat sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT dalam surah as-saffat ayat 46 yang artinya. "Putih bening dan lezat bagi mereka yang meminumnya."
Dan yang kedua adalah jamaah yang diberi minum oleh malaikat Ridwan penjaga surga sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Muthaffifin ayat 27 yang artinya. "Campurannya adalah tasnim."
Dan yang ketiga adalah mereka yang diberi minum oleh Allah sendiri sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surat al-insan ayat 21 dan artinya Tuhan mereka akan memberikan ganjaran kepada mereka minuman saraf yang suci. "Anak perempuan itu berkata wahai Dzun Nun, janganlah engkau mengutarakan rahasiamu kepada selain Allah di dunia ini supaya di akhirat Allah SWT sendiri yang memberimu minum".
Menurut Syekh Muhammad Zakaria bahwa di permulaan ia menyebutkan empat derajat manusia. Tetapi ketika menjelaskannya hanya tiga yang disebutkan.
Kemungkinan kata dia jamaah yang keempat adalah mereka yang diberi minum oleh anak-anak kecil yang diungkapkan dalam firman Allah SWT dalam surat al-Waqiah ayat 17-18 yang artinya. "Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda. Yang membawa gelas cerek dan sloki (piala) ialah berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir."