IHRAM.CO.ID,JAMBI -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pada 2021 menargetkan investasi akan masuk sebesar Rp6 triliun dengan fokus pada sektor hilirisasi produk unggulan dan pariwisata karena sektor tersebut mampu menyerap banyak tenaga kerja dan berbagai strategi pun terus dilakukan Pemprov Jambi dalam upaya menarik minat investor untuk berinvestasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Jambi, Imron Rosyadi mengatakan dari target investasi sebesar Rp6 triliun terdiri dari Rp4,4 triliun melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM) dan Rp1,6 triliun melalui Penanaman Modal Asing (PMA).
"Kita memfokuskan investasi pada hilirisasi produk unggulan kita. Yang kedua yang ingin kita fokuskan lagi di tahun 2021 adalah industri pariwisata, karena ini modalnya sedikit, keterlibatan masyarakat cukup besar. Nah ini yang perlu kita dorong," kata Imron , di Jambi Rabu (27/1).
Investasi pada sektor hilirisasi produk unggulan yakni mendorong terbangunnya pabrik-pabrik, ataupun industri-industri karena nilai tambahnya akan cukup besar dan penyerapan tenaga kerja juga semakin besar dan begitu juga dengan sektor pariwisata.
Selain itu, Pemprov Jambi juga mendorong berkembangnya UMKM karena sesuai amanah daripada Undang Undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020, perusahaan besar itu harus bermitra dengan UMKM dan koperasi. Hal itulah yang membuat pihak Pemprov Jambi optimis target investasi pada 2021 itu bisa tercapai.
Imron berharap, target investasi tersebut bisa tercapai dengan kondisi-kondisi yang berkembang, terutama dengan adanya vaksin COVID-19 dan sudah memasyarakatnya new normal dalam prilaku kehidupan sehari-hari, sebab itu sangat mendorong minat para investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Jambi.
Strategi untuk mencapai target tersebut salah satunya yakni menjaga iklim investasi di Provinsi Jambi melalui kemudahan-kemudahan perizinan perusahaan ataupun investor.
Pada 2021 ini semuanya pelayanan sudah online, sudah OSS, jadi semua pelaku usaha baik itu UMKM, pelaku-pelaku usaha lainnya, ini tidak perlu lagi datang ke kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan, mereka bisa melakukan proses perizinan dari kantor-kantor mereka atau dari rumah dan pemerintah daerah siap melakukan pendampingan ketika pelaku-pelaku usaha ini termasuk UMKM belum bisa melakukan konektivitas dengan OSS.
"Kami siap membantu pelaku usaha ketika mengalami kendala menggunakan atau memanfaatkan fasilitas OSS tersebut," kata Imron.
Kemudian dalam upaya meningkatkan investasi di Provinsi Jambi, pihaknya juga memfokuskan kepada proyek-proyek investasi yang realisasinya masih di bawah 25 persen.
"Artinya seperti ini, si investor sudah melakukan perencanaannya di Provinsi Jambi dan sudah siap modal, namun mereka baru mampu merealisasikn sekitar 25 persen, nah ini kita cari dimana kendala mereka, apakah di lahan apakah di izin dan segala macam, nah ini kita percepat sehingga mereka dapat merealisasikan usaha mereka dengan cepat sehingga lebih cepat perekonomian bergulir dan lebih banyak lagi tenaga kerja yang diserap," kata Imron.
Terakhir katanya, pihaknya juga terus melakukan promosi investasi melalui media digital, untuk menjawab tantangan di era pandemi.