IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda telah selesai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2) pukul 19.37 WIB. Abu Janda diperiksa selama 12 jam dan dicecar sekitar 50 pertanyaan oleh penyidik Bareskrim Polri. Pemeriksaan tersebut terkait dengan pernyataannya di media sosial yang menyebut "Islam Arogan".
"Saya diperiksa sudah 12 jam, pertanyaan sudah tidak terhitung lagi, mungkin 50 pertanyaan itu sudah lebih. Ternyata proses pemeriksaan hari ini, sepertinya sudah tuntas dan akan dilanjutkan lagi untuk panggilan selanjutnya pada hari Kamis," ujar Abu Janda yang mengenakan kemeja flanel warna abu-abu, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2).
Abu Janda menjelaskan dirinya diperiksa oleh penyidik Bareskrim sebagai saksi atas komentarnya yang menyebut Islam arogan di akun twitter miliknyanya, @permadiaktivis1. Ia mengaku telah menjelaskan kepada para penyidik bahwa cuitannya tersebut merupakan jawaban dirinya kepada Ustaz Teuku Zulkarnain. Cuitanya tersebut juga sebagai respon atas tweet Teuku Zulkarnain yang dianggap provokatif.
"Jadi di situlah keluar kata arogan itu. Dan ketika saya mengatakan Islam sebagai agama yang datang dari Arab, itu saya tujukan kepada Ustaz Teuku Zulkarnaen," ungkap Abu Janda.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa yang dimaksud Islam arogan adalah Islam yang dianut oleh Ustaz Teuku Zulkarnaen. Kemudian aliran Islam yang dianut Ustaz Teuku Zulkarnaen datang terakhir di Nusantara. Disamping itu, menurutnya ada bagian-bagian yang dipotong atau dilewatkan terkait cuitannya terkait Islam arogan. Sehingga terjadi kesalahapahaman yang berujung pada pelaporan ke Polisi.
"Jadi itu memang pembicaraan saya dengan ustaz Teuku Zulkarnain, yang saya maksud adalah aliran Islamnya si Teuku Zulkarnain, aliran yang memang datangnya belakangan dari Arab, Islam transnasional yang namanya Salafi Wahabi itu," tutur Abu Janda.
Sebelumnya, cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain. Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan tersebut dipublikasikan hari Ahad (24/1).