Selasa 02 Feb 2021 15:19 WIB

Lima Syarat Bersosialisasi Aman di Masa Pandemi Covid-19

Lima Syarat Bersosialisasi Aman di Masa Pandemi

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Muhammad Subarkah
Warga berjualan di depan rumahnya yang semi permanen di pinggir rel Pejompongan, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim kebijakan yang diambil pemerintah sudah cukup tepat dalam menekan angka kemiskinan di masa pandemi COVID-19 sehingga masih berada di level satu digit yakni 9,78 persen.
Foto:

Benar-Benar di Luar Ruangan

Selama masa pandemi, beberapa restoran melakukan inovasi dengan membuat tempat makan outdoo/. Sebagian melakukan hal ini dengan cara mendirikan semacam tenda untuk menaungi tempat makan.

Cevik mengatakan minimal tiga sisi dari tenda harus terbuka untuk bisa menghasilkan sistem ventilasi yang layak. Bila syarat ini tidak terpenuhi, maka tempat makan tersebut tidak bisa dibilang benar-benar luar ruangan atau outdoor.

Area makan luar ruangan yang lebih tertutup perlu membatasi kapasitas tempat duduk menjadi 25 persen saja. Kapasitas tempat duduk yang lebih besar akan menciptakan risiko penularan yang sama dengan dengan tempat makan di ruang tertutup.

Memperhatikan Aktivitas

Bersosialisasi di luar ruangan bukan berarti bebas dari risiko penularan. Risiko penularan saat beraktivitas di luar ruangan juga sangat bergantung pada jenis aktivitas yang dilakukan.

Aktivitas sosialisasi luar ruangan dengan risiko terendah adalah berjalan kaki di jalanan tanpa melakukan kontak tatap muka. Makan dan minum di ruang semi-outdoo bersama teman mungkin akan lebih nyaman dibandingkan berjalan kaki bersama teman. Akan tetapi, interaksi dekat yang tercipta saat makan dan minum lebih berisiko, terlebih bila interaksi ini dilakukan dengan orang-orang yang tidak tinggal serumah.

Tidak Lama

Risiko penularan Covid-19 dari interaksi outdoor juga dipengaruhi oleh seberapa lama durasi interaksi tersebut. Berpapasan dengan orang di jalanan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan menghabiskan waktu 1-2 jam dalam jarak dekat dengan orang lain.

Jaga Jarak

Mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung, sosialisasi luar ruangan sebaiknya tetap dilakukan sambil menjaga jarak. Interaksi yang dekat di luar ruangan atau area semi-Outdoor tetap berisiko, meski risikonya masih lebih rendah dibandingkan interaksi dalam ruangan.

Interaksi dekat yang dimaksud Cevik dalam situasi ini adalah percakapan tatap muka. Saat melakukan percakapan tatap muka, orang-orang biasanya mengambil jarak kurang dari enam kaki atau 1,8 meter. Terlebih bila interkasi ini dilakukan saat tidak mengenakan masker.

Patuhi Protokol Kesehatan

Selama pandemi, protokol kesehatan perlu dipatuhi dengan baik. Terlebih saat ini sudah muncul beberapa strain SARS-Cov-2 baru yang lebih menular.

Bila memang harus beraktivitas atau bersosialisasi di luar rumah, terapkan protokol-protokol kesehatan dengan ketat. Beberapa di antaranya adalah menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan, jaga jarak fisik dengan orang lain, juga menghindari kerumunan. 

Sumber: https://www.insider.com/can-you-socialize-outdoors-with-new-covid-variants-4-questions-2021-1

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement