IHRAM.CO.ID,PANGKALPINANG -- Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai impor pada Desember 2020 mencapai 1,18 juta dolar AS, naik 362,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya 0,26 juta dolar AS.
"Impor masih didominasi mesin peralatan industri mencapai 61,64 persen dari total impor," kataKepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Kamis (4/2).
Nilai impor Bangka Belitung selama Januari-Desember 2020 mencapai 14,61 juta dolar AS berasal dari impor migas dan nonmigas dimana peran nonmigas mendominasi sebesar 78,95 persen. "Apabila dibanding periode yang sama tahun sebelummya, Januari-Desember 2020 impor nonmigas naik 3,19 persen, sedangkan impor migas turun 36,72 persen," ujarnya.
Impor nonmigas Januari-Desember 2020 didominasi oleh mesin-mesin yang mencapai sekitar 7,11 juta dolar AS, atau 61,64 persen, disusul bahan bakar mineral berupa antrasit sebesar 1,89 juta juta dolar (16,43 persen).
"Nilai impor mesin/peralatan listrik sebesar 945,12 ribu dolar AS, impor pupuk 6,80 persen dan produk keramik 3,37 persen. Maka, peran lima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 96,42 persen," katanya.
Nilai impor dari Malaysia merupakan yang terbesar sekitar 4,21 juta dolar AS atau 28,78 persen. Impor dari Singapura sebesar 3,09 juta dolar AS atau berperan 21,13 persen. Tiongkok, Vietnam, dan Australia menempati posisi ketiga hingga kelima secara berurutan.
"Peran nilai impor selama Januari-Desember 2020 dari kelima negara asal impor ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 94,33 persen," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika