"Studi yang dilakukan oleh kementerian, bekerja sama dengan otoritas terkait, selama musim haji yang luar biasa, memberi kami kesempatan besar untuk mendapatkan analisis akurat dari fase haji dan umroah dan peran masing-masing lembaga yang membantu kami mengatur dan mengelola berbagai hal," ungkapnya.
Secara sederhana, itu juga memungkinkan mereka menghindari keramaian acak yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di tempat-tempat suci dan Dua Masjid Suci. "Akan ada standar khusus untuk layanan dan deskripsi kuantitatif dan kualitatif dari setiap layanan yang diberikan kepada jamaah di Makkah dan Madinah, apakah untuk melakukan ritual umrah atau haji,” tambahnya.
Hal tersebut diungkapkan Benten dalam pidatonya pada sesi bertema “Kisah Sukses Kerajaan dalam menangani pandemi virus Corona dan dampaknya pada Perjalanan Haji dan Umroh” di Forum Ilmiah ke-20 untuk Penelitian Haji, Umroh, dan Kunjungan. Forum yang bertema “Meningkatkan Pengalaman dalam Perjalanan Tamu Tuhan” ini diselenggarakan oleh Universitas Umm Al-Qura.