Jumat 05 Feb 2021 21:15 WIB

Khofifah Siapkan Skema Relokasi Banjir Pasuruan

Proses rekonstruksi dibutuhkan untuk dapat menghubungkan kembali jembatan yang putus.

Warga membersihkan puing-puing batang pohon yang hanyut dan tersangkut pilar jembatan di Sungai Kambeng Desa Kepulungan, Gempol,  Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021). Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi sungai meluap akibat intensitas hujan yang tinggi yang bisa menyebabkan banjir bandang susulan.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Warga membersihkan puing-puing batang pohon yang hanyut dan tersangkut pilar jembatan di Sungai Kambeng Desa Kepulungan, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021). Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi sungai meluap akibat intensitas hujan yang tinggi yang bisa menyebabkan banjir bandang susulan.

IHRAM.CO.ID,PASURUAN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan skema relokasi dan rekonstruksi untuk menangani musibah banjir yang terjadi di Kabupaten Pasuruan."Setiap ada bencana alam, ada proses tanggap darurat, ada proses recovery, ada proses rekonstruksi," Kata Gubernur Khofifah seusai meninjau daerah terdampak banjir di Kabupaten Pasuruan, Jumat (5/2).

Gubernur Khofifah menyiapkan skema relokasi sementara warga sekitar agar memperoleh hunian sementara dan rekonstruksi untuk menyambungkan kembali jembatan yang putus di Dusun Ngerong, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol. Menurutnya, proses rekonstruksi sangat dibutuhkan untuk dapat menghubungkan kembali jembatan yang putus.

Jembatan tersebut merupakan akses yang menghubungkan Dusun Ngerong dan Dusun Payaman di Desa Ngerong. "Pemerintah sedang menyiapkan format untuk anggaran-anggaran yang terkait infrastruktur dengan format skema SMI. Tetapi tanggul, jembatan dan sedimentasi sungai banyak yang harus diperbaiki sehingga Pemprov Jatim menyiapkan skala prioritas dari yang prioritas," ujar dia.

Ia mengatakan, untuk percepatan proses ini dirinya telah mengomunikasikan dengan Kepala Dinas Perhubungan Jatim yang juga Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga.Dijelaskan bahwa proses rekonstruksi ini memerlukan waktu paling cepat dua bulan untuk Detail Engineering Design (DED).

"Ini tadi saya komunikasikan kalau DED-nya bisa dua bulan mungkin tahun ini masih bisa dapat skema SMI untuk infrastruktur dengan grass period dua tahun dan proses menyicil 10 tahun bagi daerah itu sangat dimungkinkan jadi kira-kira begitu. Mengingat APBD tahun 2021 sudah jalan," kata Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah juga menyiapkan skema relokasi sementara untuk penanganan jangka pendek agar masyarakat yang rumahnya hanyut dan rusak berat dapat hunian layak.

Sebelumnya, banjir menerjang Kabupaten Pasuruan. Banjir di Pasuruan ini terjadi setelah Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan meluap setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (3/2).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Kadis Cipta Karya yang juga Plt. Dinas Sumber daya air, Plt.Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi meninjau lokasi jembatan yang jebol di Dusun Ngerong Desa Ngerong dan tanggul di Desa Kepulungan, Gempol Kab. Pasuruan.Banjir tersebut melanda 4 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan.

Di antarnya Kecamatan Gempol, Desa Kalirejo, Desa Tambakan, Desa Kalianyar Desa Manarui Desa Masangan di Kecamatan Bangil, Desa Kedungringin, Desa Kedungboto di Kecamatan Beji dan Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton dengan rata-rata Ketinggian air mencapai 20-30 centimeter.Banjir yang terjadi disinyalir akibat meluapnya Sungai Kedunglarangan dan Sungai Kabeng Pulungan ini telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia, enam rumah hanyut, 40 jiwa mengungsi dan delapan rumah mengalami rusak berat dan 31 rumah mengalami rusak ringan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement