IHRAM.CO.ID,BANDARLAMPUNG -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiarto Setyawan mengatakan bahwa ekonomi daerah itu terus membaik di tengah pandemi COVID-19.
"Di tengah pandemi COVID-19, perekonomian Lampung menunjukkan perbaikan, meskipun masih dalam fase kontraksi," kata dia di Bandarlampung, Sabtu (6/2).
Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan IV 2020 terkontraksi sebesar 2,26 persen (yoy) atau lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang juga mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen (yoy), dan secara keseluruhan tahun 2020 tercatat sebesar minus 1,67 persen (yoy).
Budi menjelaskan, realisasi pertumbuhan triwulan IV ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu sebesar 5,07 persen (yoy).
Realisasi pertumbuhan pada triwulan IV 2020 ini juga lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera (-2,21 persen; yoy) dan nasional (-2,19 persen; yoy).
Menurutnya, realisasi tersebut secara spasial menempatkan Lampung pada peringkat ke-6 dari 10 provinsi di Sumatera pada triwulan IV 2020.
Secara nominal, lanjutnya, perekonomian Lampung pada triwulan IV 2020 berdasarkan atas dasar harga berlaku (ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK) masing-masing sebesar Rp84,74 triliun dan Rp57,36 triliun.
Dari sisi pengeluaran, perbaikan pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh perbaikan kinerja ekspor. Pada triwulan IV 2020, ekspor tercatat tumbuh 5,23 persen (yoy) seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian mitra dagang utama Lampung, terutama Amerika Serikat, Tiongkok dan India.
Adapun kelompok komoditas ekspor yang mengalami peningkatan signifikan, yakni kelompok lemak dan minyak hewan/nabati serta kelompok kopi, teh, dan rempah-rempah.
Di sisi lapangan usaha, perbaikan ekonomi Lampung pada triwulan IV 2020 terutama ditopang oleh peningkatan kinerja lapangan usaha informasi dan komunikasi yang selama pandemi COVID-19 cenderung mengalami peningkatan permintaan.