Senin 08 Feb 2021 11:40 WIB

Ragam Tempat Ibadah di Abu Dhabi

Tempat ibadah yang Beragam di Abu Dhabi

Pebalap Renault Nico Hulkenberg  memacu mobilnya dengan latar matahari terbenam di Lintasan Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, United Arab Emirates, Jumat (29/11).
Foto: Hassan Ammar/AP Photo
Pebalap Renault Nico Hulkenberg memacu mobilnya dengan latar matahari terbenam di Lintasan Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, United Arab Emirates, Jumat (29/11).

IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) telah lama mempertahankan rasa harmoni di antara berbagai komunitas masyarakatnya, sehingga mereka tetap setia pada akar budaya dan agamanya. Nilai-nilai toleransi telah diabadikan sejak lama oleh pendiri UEA, Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan.

Setengah abad setelah negara itu terbentuk, Sheikh Zayed tidak hanya memiliki banyak masjid yang digemari seperti Masjid Agung Sheikh Zayed yang ikonik, tetapi juga sejumlah tempat ibadah yang beragam bagi komunitas non-Muslim. Setidaknya ada 18 gereja yang menjadi tempat berkumpul dan beribadah di Abu Dhabi.

Selain itu, Kuil Hindu pertama UEA juga sedang dibangun di daerah Abu Dhabi's Abu Mureikhah. Bahkan, di Abu Dhabi juga akan didirikan sinagoga pertama untuk umat Yahudi, serta membangun kompleks multi-agama di Pulau Saadiyat yang juga akan mencakup masjid dan gereja.

Sementara itu, Departemen Pengembangan Komunitas (DCD) Abu Dhabi telah dibentuk untuk memastikan bahwa tempat ibadah yang akan dibangun mematuhi semua prosedur yang ditentukan, dan bekerja sama dengan mitra di lembaga pemerintah.

 

Tujuannya adalah agar tempat ibadah dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar, sebagaimana ditentukan dalam hukum UEA dan membantu melindungi hak-hak penganut semua agama dan sekte.

Selain berkoordinasi dengan tempat ibadah, DCD juga mengajak agar di tempat-tempat umum didirikan mushalla multi-agama di seluruh emirat. Ruang sholat multi-agama tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa toleransi dan hidup berdampingan di komunitas Abu Dhabi.

UEA juga telah merayakan Hari Persaudaraan Manusia Internasional pertama pada 4 Februari 2021 lalu bersama para pemimpin agama, sehingga toleransi di negara itu patut mendapat pujian.

Dilansir dari Gulfnews, Senin (8/2), berikut beberapa tempat ibadah komunitas non-muslim di Abu Dhabi yang menunjukkan toleransi agama:   

Katedral St Joseph

Terletak di Al Mushrif, katedral St Joseph di Abu Dhabi adalah gereja pertama di kota itu. Awalnya terletak di Abu Dhabi Corniche dan dibangun dengan pinjaman yang disediakan oleh Sheikh Shakhbut bin Sultan Al Nahyan, penguasa Abu Dhabi pada saat itu.

Gereja ini diresmikan pada 1965, kemudian dipindahkan ke lokasinya saat ini di Al Mushrif pada 1983. Kompleks yang saat ini telah diperbaharui dengan ruang tambahan pada 2014, yang meliputi balai pertemuan, rumah dan kantor pendeta atau[un karyawan, rumah uskup, dan St. Sekolah Joseph.

Katedral St Antony

Terletak di daerah Al Mushrif, katedral yang mencolok ini melayani komunitas Ortodoks Koptik, salah satu komunitas Kristen tertua di Dunia Arab. Gereja khusus ini dibuka pada 1974, dan lokasinya saat ini berada di atas tanah sumbangan dari Sheikh Zayed.

Gereja St Andrew

Seperti banyak gereja di Abu Dhabi lainnya, pendirian gereja ini awalnya di Abu Dhabi Corniche. Melayani umat Kristen Protestan menurut kepercayaan Anglikan, gereja tersebut telah aktif sejak tahun 1968. Pada  1984, gereja tersebut pindah ke fasilitasnya yang sekarang di daerah Al Mushrif.

Gereja St Paul

Salah satu gereja terbaru Abu Dhabi, St Paul's dibuka di daerah Musaffah pada 2015. Gereja ini melayani umat Kristen Katolik dari berbagai negara, dan juga mencakup sejumlah komite sosial dan amal.

Gereja Armenia

Gereja Armenia dibuka di daerah Musaffah pada 2014, dan melayani anggota komunitas Ortodoks Armenia. Sebagian besar anggota komunitas yang sering mengunjungi gereja untuk kebaktian berasal dari Armenia dan Lebanon.

Gereja Mar Thoma

Anggota Kristen Mar Thoma (Kristen St Thomas) yang tinggal di Abu Dhabi berkumpul di Gereja Mar Thoma di Abu Dhabi, yang terletak di daerah Musaffah. Gereja ini diresmikan pada 2006 dan jemaahnya biasanya berasal dari Kerala, India.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement