Kamis 11 Feb 2021 22:14 WIB

Aa Gym: Jangan Paksakan Diri Berhaji

Pemerintah mengatur syarat "istithaah" secara fisik seorang jamaah calon haji

Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meluncurkan produk pertanian berupa pupuk organik yang diproses melalui teknologi biokonversi. Yakni, dengan memanfaatkan peran larva lalat black soldier fly (BSF).
Foto: dok. Istimewa
Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meluncurkan produk pertanian berupa pupuk organik yang diproses melalui teknologi biokonversi. Yakni, dengan memanfaatkan peran larva lalat black soldier fly (BSF).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Daarut Tauhid  KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meminta umat Islam tidak memaksakan diri mendapatkan syarat haji "istithaah" (mampu) jika memang belum layak.

"Kalau belum mampu belum wajib berhaji. Kalau kita sakit kemudian memaksakan diri itu menjadi zalim," kata Aa Gym saat menjadi pembicara dalam diskusi Forum Perawatan Kesehatan Haji Indonesia yang dipantau dari Jakarta, Kamis (11/2).

Aa Gym mengatakan memaksakan diri yang sejatinya secara fisik dan mental belum mampu berhaji akan tidak baik dan justru bisa menzalimi diri sendiri, keluarga dan orang lain.Komentar Aa Gym itu menanggapi adanya fenomena jamaah calon haji yang sejatinya belum mampu secara fisik seperti karena kendala kesehatan atau sakit tetapi memaksakan untuk tetap berangkat ke Tanah Suci, Arab Saudi, sehingga menjadi persoalan.

Pemerintah mengatur syarat "istithaah" secara fisik seorang jamaah calon haji agar valid untuk berhaji. Jika tidak memenuhi persyaratan maka pemerintah akan merekomendasikan calon haji terkait untuk tidak berangkat terlebih dahulu demi kemaslahatan bersama.

Ibadah haji adalah amalan yang sangat erat dengan ketahanan fisik. Aa Gym mengatakan nikmat sehat yang diberikan oleh Allah adalah anugerah. Sehat adalah nikmat terbesar seorang mukmin setelah nikmat iman. Untuk itu, bagi jamaah yang memang masih bisa meningkatkan kebugaran agar berdisiplin untuk sehat."Satu kata penting ini adalah disiplin. Allah memberi kekuatan apapun lewat kedisiplinan. Hafalan kuat itu hadiah dari kedisiplinan, kuat lari itu karena disiplin latihan lari. Disiplin adalah kemampuan orang melakukan apa yang seharusnya ia lakukan," kata dia.

"Membangun kekuatan ini membangun kebaikan dan dicintai Allah. Menjadi Muslim yang kuat ini adalah amal sholeh yang membuat kita lebih baik dan dicintai Allah jika ikhlas, terlepas jadi berangkat haji atau tidak,"tambah dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement