IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Kementerian Urusan, Panggilan, dan Bimbingan Islam Arab Saudi kembali menutup sementara delapan masjid di seluruh negeri, Jumat (12/2). Penutupan dilakukan karena kasus Covid-19 terus meningkat.
Para imam masjid yang bergabung dalam upaya memerangi virus, mendesak jamaah untuk mengambil tindakan pencegahan dengan serius. Mereka menyebut kepatuhan atas protokol kesehatan (prokes) ini sebagai kewajiban dalam agama dan nasional.
Dilansir di Arab News, Sabtu (13/2), selama lima hari terakhir, 52 masjid telah ditutup karena kasus Covid-19. Dari sekian jumlah masjid yang ditutup ini, 38 di antaranya telah menyelesaikan prosedur sanitasi untuk memastikan kesehatan jamaah.
Kementerian disebut telah meningkatkan upayanya memantau semua masjid tempat shalat Jumat diadakan, dalam upaya untuk membatasi penyebaran virus tersebut.
Pengawas dan karyawan masjid, berkoordinasi dengan otoritas keamanan, LSM dan lembaga amal, mengatur masuknya jamaah ke masjid dan memeriksa suhu saat masuk. Cairan penyanitasi tangan dan alat kebersihan juga disediakan oleh perusahaan lokal.
Dalam program kesadaran media sosial yang diluncurkan oleh kementerian, Ulama Saudi telah berusaha mendidik masyarakat tentang pencegahan penyakit dalam ajaran Islam.
Kota Jeddah juga disebut meningkatkan upayanya untuk memerangi virus Covid-19. 4.523 inspeksi di 19 submunisipalities dilakukan, untuk memastikan fasilitas dan pusat komersial mematuhi tindakan pencegahan.
"Tim lapangan telah menggandakan sejumlah tur inspeksi," kata Wakil Menteri untuk Submunisipalities, Mohammed Al-Mutairi. Selama inspeksi itu, 168 pelanggaran dicatat dan 140 fasilitas komersial ditutup.
Tim tersebut mengunjungi restoran, kafe, bioskop, pusat hiburan dalam ruangan, tempat permainan dalam ruangan independen, pusat perbelanjaan, serta ruang pernikahan dan acara.
Pemerintah Kota Jeddah juga meminta masyarakat untuk melaporkan kemungkinan pelanggaran, dengan menelepon 940 atau menggunakan aplikasi Balady.
Sumber: https://www.arabnews.com/node/1808341/saudi-arabia
Ikuti Whatsapp Channel Republika