Senin 15 Feb 2021 14:08 WIB

Israel Sebut Vaksin Pfizer Turunkan 94 Persen Gejala Covid

Vaksin Pfizer disebut sangat efektif seminggu setelah dosis kedua

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
 Seorang paramedis militer Israel menyiapkan vaksin Pfizer COVID-19, untuk diberikan kepada orang tua di pusat medis di Ashdod, Israel selatan, Kamis, 7 Januari 2021.
Foto: AP/Tsafrir Abayov
Seorang paramedis militer Israel menyiapkan vaksin Pfizer COVID-19, untuk diberikan kepada orang tua di pusat medis di Ashdod, Israel selatan, Kamis, 7 Januari 2021.

IHRAM.CO.ID, TELAVIV--Penyedia layanan kesehatan terbesar Israel melaporkan penurunan hingga 94 persen gejala infeksi Covid-19 karena Vaksin Pfizer. Kesimpulan ini didapat setelah distribusi vaksin kepada 600 ribu orang yang menerima dua dosis vaksin Pfizer.

Organisasi layanan kesehatan (HMO) Clalit, yang memfasilitasi lebih dari setengah dari penduduk Israel mengatakan efektifitasnya sebesar 92 persen. Dengan vaksin ini, diklaim akan lebih kecil kemungkinannya untuk virus berkembang untuk memperparah gejala virus.

Kajian terhadap vaksin ini dilakukan terhadap kelompok dengan ukuran yang sama, riwayat medis yang sesuai dan bagi yang belum menerima vaksin.

"Ini menunjukkan dengan tegas bahwa vaksin Pfizer sangat efektif di dunia nyata seminggu setelah dosis kedua, seperti yang ditemukan dalam studi klinis," kata Kepala Bidang Inovasi Clalit, Ran Balicer, dilansir dari Alarabiya, Ahad (14/2).

Dia menambahkan, data vaksin Pfizer yang dikembangkan dalam kemitraan dengan BioNTech Jerman bahkan lebih efektif dua minggu atau lebih setelah suntikan kedua. Para peneliti di Weizmann Institute of Science mengatakan ada penurunan tajam dalam rawat inap dan penyakit serius kepada kelompok usia pertama yang divaksinasi, yakni berusia 60 atau lebih.

Rawat inap dan penyakit serius masih meningkat pada kelompok yang lebih muda yang memulai vaksinasi beberapa minggu kemudian. Israel telah melakukan peluncuran vaksin secara cepat dan database-nya menawarkan wawasan tentang keefektifan vaksin dan pada titik mana negara-negara dapat mencapai kekebalan virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement