Jumat 19 Feb 2021 22:22 WIB

Candi Mirigambar di Tulungagung Dipugar Cegah Keruntuhan

Pemugaran ini ditargetkan selesai dalam kurun 10 bulan ke depan.

Pekerja melakukan pengukuran struktur Candi Mirigambar yang akan dipugar di Mirigambar, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (19/2/2021). Candi Mirigambar untuk pemujaan umat Hindu peninggalan abad XIV itu mulai dipugar oleh BPCB Jatim, karena kondisi strukturnya sebagian besart sudah rusak, miring dan rawan ambruk jika terjadi gempa.
Foto: Destyan Sujarwoko/ANTARA
Pekerja melakukan pengukuran struktur Candi Mirigambar yang akan dipugar di Mirigambar, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (19/2/2021). Candi Mirigambar untuk pemujaan umat Hindu peninggalan abad XIV itu mulai dipugar oleh BPCB Jatim, karena kondisi strukturnya sebagian besart sudah rusak, miring dan rawan ambruk jika terjadi gempa.

IHRAM.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur mulai memugar Candi Mirigambar yang terletak di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, untuk mencegah kerusakan lebih parah ataupun keruntuhan akibat struktur tanah di sekitar fondasi candi yang mengalami pelapukan.

"Pemugaran ini kami targetkan selesai dalam kurun 10 bulan ke depan (hingga Desember 2021)," kata Kepala BPCB Jawa Timur Zakaria Kasimin saat meninjau awal pemugaran Candi Mirigambar di Mirigambar, Tulungagung, Jumat (19/2).

Tim pemugaran memulai tahap awal pemugaran dengan membuat dimensi ruang di area sekitar candi guna memastikan arah bangunan yang akan direhabilitasi.

Simulasi garis dibuat di latar sisi utara bangunan candi, dengan membentang benang-benang yang saling bersilang sehingga membentuk petak-petak berukuransekitar satu meter persegi.

Selesai membuat dimensi, tim pemugaran melanjutkan dengan mempersiapkan "warkit", sejenis gudang untuk penyimpanan material/benda/bagian candi yang sedang proses pemugaran.

Namun belum lima jengkal tanah di area yang dipilih sebagai lokasi warkit digali, tim pemugaran BPCB Jatim justru menemukan struktur bata merah terpendam tanah sedalam 30-an centimeter dan diyakini masih bagian dari Candi Mirigambar.

"Karena di area situ ditemukan struktur bata merah dan diduga bagian candi, lokasi warkit terpaksa kami alihkan ke sisi selatan candi agar tidak merusak benda cagar budaya yang masih akan eskavasi," kata Zakaria.

Temuan struktur bata merah itu kini terus dikembangkan oleh tim arkeologi BPCB Jatim. Beberapa area yang diyakini terdapat bagian lain struktur candi yang terpendam, dilakukan penggalian.

"Kami masih mau teliti lagi, sementara pemugaran dilakukan," katanya.

Dijelaskan Zakaria, Candi Mirigambar diputuskan untuk dipugar lebih dulu karena kondisinya yang sudah buruk. Sebagian besar struktur candi yang terdiri dari tumpukan bata merah sudah banyak yang melesat sehingga bentuknya nyaris tidak beraturan.

Dinding candi juga banyak yang miring. Hal itu disebabkan daya dukung tanah dan batuan di bawah candi yang diduga sudah mengalami pelapukan, sementara beban tekanan dari atas juga semakin berat.

"Kalau tidak segera dilakukan penanganan, dikhawatirkan (candi) akan runtuh dengan sendirinya, meskipun tidak terjadi gempa," katanya.

Keputusan merehabilitasi bangunan Candi Mirigambar diambil setelah tim BPCB melakukan studi teknis kelayakan pemugaran, termasuk ketersediaan data yang cukup untuk mengembalikan struktur candi seperti semula. 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement