IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi menduduki peringkat kelima kateggori penanganan kapal peti kemas tercepat di dunia per jam. Urutan ini disampaikan menurut indeks tahunan UNCTAD, yang dikeluarkan oleh United Nations Conference on Trade and Development.
Pelabuhan Saudi rata-rata membutuhkan waktu 16,8 jam untuk penanganan peti kemas. Menurut laporan UNCTAD untuk tahun 2020, ini momen Arab Saudi memulai debutnya dalam daftar sepuluh besar pelabuhan dunia.
Dilansir di Saudi Press Agency, Rabu (24/2), Otoritas Pelabuhan Saudi (MAWANI) telah mengimplementasikan cara kerja inisiatif yang berkontribusi pada kemajuan ini. Segala pengerjaannya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Penjaga Perbatasan, Bea Cukai Saudi dan Kementerian Kesehatan.
Penanganan yang dilakukan pelabuhan Saudi disebut sesuai dengan praktik terbaik internasional. Selain itu, produktivitas penanganan bongkar muat peti kemas meningkat setelah penandatanganan kontrak konsesi peti kemas baru pada tahun 2020.
Kontrak tersebut mencakup Key Performance Indicator (KPI) untuk penanganan, serta rekayasa ulang prosedur perjalanan kapal dan otomatisasi izin perjalanan kapal.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan sekaligus Ketua Direksi MAWANI, Eng. Saleh bin Nasser Al-Jasser, menegaskan kemajuan ini datang sebagai hasil dari dukungan yang tidak terbatas oleh Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan HRH Putra Mahkota untuk sektor logistik.
Dukungan yang mereka berikan berupa dorongan dan konfirmasi atas inisiatif yang MAWANI luncurkan, disesuaikan dengan tujuan strategisnya.
Salah satunya, MAWANI berusaha berkontribusi dengan mengonsolidasikan posisi Kerajaan sebagai pusat logistik global dan hub strategis yang menghubungkan tiga benua. Cara ini sejalan dengan pilar Program Pengembangan Industri dan Logistik Nasional (NIDLP), sesuai dengan Visi Kerajaan 2030.
Menteri Eng. Al-Jasser juga mengatakan Pelabuhan Saudi saat ini menjadi saksi lompatan kualitatif dalam berbagai operasi. Salah satunya pengembangan lingkungan dan infrastruktur pengelolaan pelabuhan dan meningkatkan efisiensi operasional dan logistik.
Tak hanya itu, pelabuhan Saudi memanfaatkan kemampuan canggihnya dalam membangun proyek-proyek pembangunan, yang berkontribusi untuk mencapai nilai tambah bagi ekonomi nasional dan memenuhi persyaratan pembangunan berkelanjutan.
Mengingat jaringan pelabuhan laut yang dimiliki Kerajaan di sepanjang pantai Laut Merah dan Teluk Arab, hal ini menjadikannya sebagai jaringan pelabuhan terbesar di Timur Tengah.
Mengutip indikasi penting dari bobot regional dan internasional pelabuhan Saudi, MAWANI sesuai dengan tujuan dan inisiatif ambisiusnya di bawah payung Strategi Nasional untuk Transportasi dan Logistik, berupaya menjadikan pelabuhan Saudi sebagai pusat perdagangan maritim yang menarik.
MAWANI juga disebut berusaha keras menempati posisi internasional terdepan sesuai dengan praktik terbaik internasional, serta memberi pelabuhan Saudi peran penting dalam industri transportasi laut global.
Sumber: https://www.spa.gov.sa/viewfullstory.php?lang=en&newsid=2194006