IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Madinah dimulai karena menjadi tempat perjuangan Nabi Muhammad SAW. Selain tempatnya, penghuni atau penduduk Madinah juga Allah SWT muliakan, sehingga orang yang tak baik tidak bisa tinggal di Madinah.
"Madinah menjauhkan orang-orang yang buruk sebagaimana api pandai besi menghilangkan kotoran besi," kata
Syekh Maulana Muhammad zakariyya Al kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji. Syekh Muhammad Zakariyya mengatakan, menurut para ulama bahwa maksudnya adalah hilangnya kemusyrikan dan kekufuran dari Madinah sejak permulaan Islam. San sebagian ulama mengatakan bahwa hal itu khusus pada zaman Nabi.
Sebuah hadis menyebutkan kisah bahwa seorang badui yang tinggal di Madinah sakit panas. Lalu dia datang kepada Rasulullah dan berkata. "Ya Rasulullah aku tidak tahan tinggal di sini. Batalkan saja baitku, aku ingin pergi dari sini."
Rasulullah SAW tidak menuruti permintaannya. Meski orang badaui itu mengulangi permohonannya dua sampai tiga kali. Rasulullah tetap tidak mengijinkannya. "Akhirnya, orang baru itu tanpa seizin Rasulullah SAW pergi meninggalkan Madinah," katanya.
Ketika itu Rasulullah SAW langsung diberitahu mengenai kepergiannya, beliau bersabda. "Madinah adalah pandai besi, yakni mengeluarkan orang-orang yang buruk dari dirinya dan memurnikan mencemerlangkan yang baik."
Sebagian ulama berkata, "Pada akhir zaman nanti juga akan terjadi seperti itu. Yakni, pada zaman Dajjal, orang-orang yang buruk akan keluar dari Madinah."
Bahkan disebutkan dalam sebuah hadis bahwa kiamat tidak akan datang sehingga orang yang buruk keluar dari Madinah. Di dalam Bukhari disebutkan sebuah hadis bahwa Dajjal akan melewati setiap kota kecuali Makkah dan Madinah karena ia tidak bisa memasukinya. "Para malaikat akan menjaganya."
Pada waktu itu akan terjadi gempa bumi tiga kali di Madinah sehingga orang-orang munafik dan orang-orang kafir akan terpaksa keluar darinya. Ibnu Hajar. Rah.a mengatakan bahwa maksudnya adalah setiap orang yang tidak murni imannya.