IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Arab Saudi menilai laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyebut Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mendalangi pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi, tidak memberikan bukti kuat.
"Laporan itu didasarkan pada 'bisa', 'harus', dan 'akan' serta tidak membuktikan tuduhan (Pangeran MBS mendalangi pembunuhan Khashoggi) itu tanpa keraguan," kata Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdallah Al-Mouallimi melalui akun Twitter pribadinya, dikutip laman Al Arabiya, Selasa (2/3).
Menurut dia, Pangeran MBS telah menjalankan kewajibannya sehubungan dengan kasus pembunuhan Khashoggi. "Pangeran dengan berani menerima tanggung jawab moral, menyerahkan tertuduh ke sistem peradilan, dan berjanji mereformasi organisasi intelijen. Kasus ditutup!" ujar Al-Mouallimi.
Kantor Direktur Intelijen AS telah menerbitkan laporan empat halaman tentang pembunuhan Khashoggi pada 26 Februari lalu. Dalam laporannya, mereka menyimpulkan Pangeran MBS bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
"Kami menilai bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyetujui operasi di Istanbul, Turki untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi Jamal Khashoggi," katanya.
Badan intelijen AS mendasarkan penilaiannya pada kendali Pangeran MBS atas pengambilan keputusan, keterlibatan langsung salah satu penasihat utamanya dan detail perlindungannya sendiri, serta dukungannya menggunakan tindakan kekerasan untuk membungkam para pembangkang di luar negeri, termasuk Khashoggi.
"Sejak 2017, Putra Mahkota memiliki kendali mutlak atas organisasi keamanan dan intelijen Kerajaan, sehingga sangat tidak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi seperti ini tanpa izin (dia)," katanya.
Presiden Joe Biden merestui penerbitan laporan tersebut. Dia mengubah kebijakan mantan presiden Donald Trump yang menolak merilis laporan terkait pada masa jabatannya.
"Laporan ini telah disimpan di sana, pemerintahan terakhir bahkan tidak akan merilisnya. Kami segera, ketika saya masuk, mengajukan laporan, membacanya, mendapatkannya, dan merilisnya hari ini. Dan sungguh keterlaluan apa yang terjadi," kata Biden di jaringan berbahasa Spanyol, Univision.
Khashoggi dibunuh di gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Setelah tewas, tubuh Khashoggi dilaporkan dimutilasi. Hingga kini potongan jasadnya belum ditemukan. Pangeran MBS segera terseret dalam kasus itu dan diduga menjadi dalangnya. Dugaan itu muncul karena keterlibatan Saud al-Qahtani dalam kasus tersebut. Dia diketahui merupakan tangan kanan Pangeran MBS.