IHRAM.CO.ID,DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali akan mengirimkan sejumlah sampel produk olahan hasil pertanian setempat ke Jepang, sebagai salah satu upaya untuk menyerap produk pertanian lokal yang terkendala karena dampak pandemi COVID-19.
"Kalau perdagangan antarpulau sudah kami lakukan dengan komoditas sapi, babi, kopi, jeruk dan buah-buahan lain. Kalau untuk ekspor, ada kabar baik dari Jepang, atas bantuan Bapak Duta Besar Indonesia," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Selasa (2/3).
Menurut Wisnuardhana, pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan Kedutaan RI di Tokyo, Jepang dan ternyata mendapatkan dukungan penuh. Bahkan, sesuai rencana, dua hari mendatang, ia akan mengirimkan sampel sejumlah produk pertanian lokal Bali, mulai dari garam Kusamba, kopi arabika dan robusta, kacang mete, porang hingga produk olahan rempah-rempah.
"Semua sampel atau contoh yang kita kirim adalah hasil olahan," ucapnya.
Dia mengatakan, upaya untuk membantu para petani tersebut juga merupakan instruksi dari Gubernur Bali Wayan Koster dengan memaksimalkan perdagangan antarpulau dan antarnegara (ekspor). Di samping itu, implementasi Pergub Bali No 99/2018 tentang Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal mengalami kendala akibat pandemi COVID-19.
Industri pariwisata yang biasanya menyerap hingga 80 persen produk pertani lokal sudah satu tahun lumpuh. Birokrat asal Tabanan ini menambahkan, rencana yang diinisiasi Gubernur Bali itu juga mendapat dukungan dari Maskapai Garuda Indonesia dan pihak Bea Cukai.
Wisnuardhana mengaku telah melakukan pertemuan dengan semua pemangku kepentingan terkait. Garuda Indonesia, lanjut dia, siap memfasilitasi transportasi.
Apalagi, selama pandemi ini, pihak Garuda mengaku kapasitas bagasi pesawatnya hanya terisi 20 persen. Itupun hanya produk perikanan.
Untuk sementara, Garuda memiliki rute penerbangan langsung ke Jepang seminggu sekali. Jika rencana kerja sama ekspor antara Bali dengan Jepang berjalan lancar, Garuda siap memberangkatkan armadanya dua kali dalam seminggu.
Optimisme Garuda Indonesia cukup beralasan karena ke depan juga direncanakan kerja sama produk pertanian mentah (bukan olahan) ke negeri Matahari Terbit tersebut.
"Para petani harus tetap optimistis. Jika keran-keran ekspor ke berbagai negara terbuka dengan lancar, para petani akan sejahtera tanpa tergantung dari serapan industri pariwisata," ujar Wisnuardhana.