IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Pariwisata dan Purbakala mengumumkan penyelesaian tahap kedua proyek pemugaran dan pengembangan Kompleks Kuil Dendera, Qena, Mesir. Kompleks Kuil Dendera dibangun di pantai barat Sungai Nil untuk memuja dewa Mesir kuno Hathor, dewi cinta, kecantikan, dan keluarga.
Kuil ini dibangun menggunakan batu pasir selama era Yunani-Romawi, di mana Raja Ptolemeus III memulai pembangunannya, yang memakan waktu sekitar 200 tahun, dengan banyak kaisar Romawi yang menambahkan prosesnya, seperti dilansir di Egypt Today.
Kuil memiliki arsitektur yang unik, kaya akan lukisan dan ukiran. Dinding dan kolomnya dihiasi dengan prasasti hieroglif dan patung berukir indah. Prasasti di dinding bagian dalam kuil menunjukkan Kaisar Romawi Augustus, Tiberius, dan Nero membuat persembahan kepada para dewa dengan cara yang sama seperti yang dilakukan orang Mesir kuno.
Selain itu, Kuil Dendera juga dianggap sebagai salah satu mahakarya arsitektur paling menonjol dalam sejarah Mesir kuno. Kuil tersebut terkenal dengan pemandangan astronomi yang menghiasi langit-langitnya.
Langit-langit atas dapat diakses melalui tangga yang dihiasi dengan adegan prosesi imam saat mereka menaiki tangga membawa patung Hathor, menunjukkan prasasti Firaun yang sangat indah terkait dengan perayaan Tahun Baru.
Fasad Kuil Dendera adalah salah satu fasad terindah di Mesir kuno. Luasnya 35 meter dan tinggi 12,5 meter. Fasad kuil dimahkotai dengan tiang-tiang besar yang mengesankan. Kolom atas dimahkotai dengan gambar kepala dewa Hathor (wajah Hathorian).
Kuil kedua kelahiran dewa, yang dibangun pada masa pemerintahan Agustus, berisi relief yang mewujudkan gerbang tiruan yang menjangkau ke alam baka, diatapi oleh tiga cakram matahari bersayap dan deretan ular kobra bermahkotakan cakram matahari. Jumlah tiang penyangga atap aula candi berjumlah 24 tiang. Kolom-kolom ini dikelilingi oleh sekelompok ruangan untuk persembahan.
Katakombe Kompleks Kuil Dendara didedikasikan untuk perayaan meriah di Mesir kuno. Patung emas dewa dan peralatan berharga yang diperlukan untuk menjalankan ritual keagamaan disimpan di dalamnya. Katakombe menampilkan sekelompok prasasti dan adegan penting, termasuk adegan pembukaan pintu batu.