Jumat 05 Mar 2021 12:56 WIB

Menelisik Perdagangan Flamingo di Irak

Perdagangan burung secara ilegal merupakan sumber kehidupan bagi banyak keluarga

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Kawanan flamingo
Foto:

Dilansir The Guardian, Rabu (3/3), salah seorang pembeli flamingo, yaitu Ahmed Saleh membeli beberapa flamingo untuk menghiasi kebunnya.  “Saya sudah lama mencari flamingo terutama karena burung itu indah untuk dipelihara di taman,” kata Saleh.

Dr. Hamoudi mengetahui area ini dengan baik. Setiap tahun kata dia, ribuan burung ditangkap di rawa-rawa. “Saya tahu tempat berburu dengan baik, jadi terkadang saya memberikan informasi kepada polisi lingkungan untuk membantu mereka dalam operasi,” kata Dr. Hamoudi.

Secarat teratur, dia membeli hewan liar di pasar gelap hanya untuk dilepaskan setelahnya. Sejauh ini, dia sudah membebaskan 17 flamingo dan banyak hewan lain dari pemburu. Melakukan tindakan mulia itu, dia sering mendapat ancaman dari pemburu.

“Mereka bersenjata dan ketika mereka melihat saya memantau gerakan mereka, mereka mengancam dan mendesak saya untuk tidak pernah kembali atau saya akan terbunuh,” tambah dia.

Rawa-rawa Irak dikenal sebagai benteng pertahanan melawan rezim Saddam Hussein saat menghadapi pasukannya di awal 1990-an. Sejak itu, rawa-rawa di perbatasan Iran ini tetap menjadi tempat tanpa hukum yang kemudian menjadi tempat perburuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement