Senin 08 Mar 2021 12:47 WIB

Riset: Partisipasi Pekerja Perempuan Arab Saudi Meningkat

Arab Saudi mendorong partisipasi perempuan di wilayah publik

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Arab Saudi mendorong partisipasi perempuan di wilayah publik. Ilustrasi perempuan Arab Saudi
Foto: EPA-EFE/STR
Arab Saudi mendorong partisipasi perempuan di wilayah publik. Ilustrasi perempuan Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, JEDDAH – Lembaga pemeringkat internasional Moody, melaporkan bahwa partisipasi tenaga kerja perempuan meningkat di Arab Saudi. 

Hal ini disebut dapat meningkatkan pertumbuhan non-minyak dan meningkatkan pendapatan rumah tangga rata-rata di Arab Saudi.

Baca Juga

Survei pasar tenaga kerja terbaru Arab Saudi pada Februari menunjukkan partisipasi perempuan naik menjadi 31,3 persen pada kuartal ketiga tahun 2020. 

Angka tersebut naik dari 26 persen pada akhir 2019. Meskipun jumlahnya masih menjadi salah satu yang terendah di dunia, Arab Saudi membuat kemajuan karena angka terbaru hampir dua kali lipat dari 2016.

Peningkatan itu juga mengejutkan karena masa pandemi biasanya banyak pekerja yang dirumahkan atau sulit mendapatkan pekerjaan. Ini menunjukkan peningkatan partisipasi tenaga kerja perempuan di Arab Saudi kemungkinan akan terus berlanjut.

Berdasarkan tujuan Visi 2030, Arab Saudi menargetkan partisipasi tenaga kerja perempuan mencapai 30 persen pada tahun 2030, target yang telah dicapai lebih cepat. Penghapusan larangan terhadap perempuan mengemudi adalah langkah besar pertama.

Pemerintah juga menciptakan program subsidi untuk membantu perempuan dengan biaya perjalanan dan perawatan anak terkait pekerjaan. 

Pada saat yang sama, firma konsultan global KPMG\'s Female Leaders Outlook 2020 diterbitkan untuk pertama kalinya di Saudi. Survei yang dilakukan pada 2020 tersebut melibatkan 675 pemimpin perempuan dari 52 negara termasuk Arab Saudi.

“Covid-19 merupakan akselerator digitalisasi dan telah memicu perubahan di banyak bidang sehingga dapat dilihat sebagai katalisator keseragaman gender,” kata Mitra dan Kepala Inklusi dan Keberagaman di KPMG Saudi, Kholoud Mousa, dilansir Arab News, Senin (8/3).

Sebanyak 47 persen pemimpin perempuan di Arab Saudi dalam survey mengatakan mereka tidak mengharapkan pandemi memperlambat kemajuan dalam keberagaman dan inklusi. 

Sementara itu, sebanyak 23 persen pemimpin perempuan Arab Saudi mengatakan memperkenalkan kuota tempat kerja untuk perempuan merupakan langkah positif.

Melihat ke masa depan, sebanyak 66 persen pemimpin perempuan di Arab Saudi mengatakan mereka yakin dengan prospek pertumbuhan perusahaan mereka selama tiga tahun ke depan.

Sumber: arabnews 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement