IHRAM.CO.ID,LEBAK -- Kawanan monyet berkeliaran di kawasan wisata Pulau Manuk, Kabupaten Lebak, Banten, untuk mencari makanan dari pemberian pengunjung dan masyarakat setempat.
"Kami merasa iba melihat kawanan monyet itu sepertinya kelaparan, karena mereka agresif mendatangi pengunjung," kata Herman (45) warga Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Kamis (11/3).
Populasi monyet itu diperkirakan terusik karena habitatnya rusak setelah beroperasinya Pabrik Semen Merah Putih, sehingga mereka kesulitan untuk mencari makanan. Kawanan monyet itu terpaksa turun ke jalan, juga mendatangi lokasi wisata Pulau Manuk guna mendapatkan belas kasihan para pengemudi maupun pengunjung.
Biasanya, kata dia, pengemudi kendaraan dan pengunjung wisata memberikan aneka makanan agar mereka tidak kelaparan. "Kami kerapkali datang ke sini memberikan makanan pisang untuk kawanan monyet itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, populasi habitat monyet itu awalnya berkembang di sekitar hutan perbukitan Bayah, namun kini banyak pepohonan yang ditebang untuk perluasan kawasan pembangunan pabrik semen. Kemungkinan besar karena habitat rusak sehingga mereka kesulitan untuk mencari aneka makanan.
Namun, masyarakat dan wisatawan dapat memberikan aneka makanan, seperti kacang, pisang dan buah-buahan. "Kami sebagai warga tetap melindungi kawanan monyet itu," katanya menjelaskan.
Eti (40) seorang pedagang di kawasan wisata Pulau Manuk mengatakan populasi monyet itu sekitar ratusan ekor dan mereka cukup baik dan bersahabat bagi pengunjung. Bahkan, hingga kini gerombolan monyet itu belum pernah sampai melukai pengunjung wisata.
Namun, kebiasaan buruk monyet itu jika makanan ditinggal oleh pedagang maupun wisatawan dipastikan diambil dan dimakan. Karena itu, pihaknya meminta wisatawan agar tidak mengeluarkan makanan jika tidak ingin kehilangan.
"Kami juga berjualan di sini tidak pernah ditinggal karena kawanan monyet bisa mengambilnya," katanya menjelaskan. Begitu juga Harisman (45) warga Serang mengaku bahwa dirinya bersama rombongan mendatangi kawasan Pulau Manuk merasa terhibur adanya kawanan monyet tersebut.
Sebab, perilaku binatang itu seperti manusia dengan menggendong anaknya yang kecil dan menyambut wisatawan agar mendapat makanan. Bahkan, jika anaknya itu diambil oleh manusia maka mereka menyerangnya.
"Kami datang ke sini, selain menikmati panorama kawasan Pulau Manuk juga membawa makanan untuk kawanan monyet," katanya.
Sementara itu, Yeppi, seorang pengelola wisata Pulau Manuk mengatakan kehadiran populasi monyet itu membawa daya tarik sendiri sebagai khasanah fauna yang perlu dilestarikan dan dilindungi.
Kawasan wisata di sini juga memberikan edukasi bagi pengunjung untuk pelestarian binatang dan kelautan. "Wisata di sini, selain menikmati pantai juga binatang burung elang langka dan monyet serta lutung," katanya.