Jumat 12 Mar 2021 20:53 WIB

Kesthuri Berharap 17 Mei Umrah Ikut Dibuka

Umrah yang lancar bisa menjadi pertimbangan untuk penyelenggaraan haji

Rep: Fuji E Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Terminal baru di Bandara Arar di perbatasan utara Arab Saudi yang diresmikan, Rabu (17/2).
Foto: SPA
Terminal baru di Bandara Arar di perbatasan utara Arab Saudi yang diresmikan, Rabu (17/2).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi diberitakan baru akan membuka kembali penerbangan internasional pada 17 Mei 2021. Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) berharap dibukanya kembali pelabuhan dan bandara internasional nanti bersamaan dengan dibukanya kembali penyelenggaraan umrah.

Sekretaris Jenderal Kesthuri, Artha Hanif mengatakan, kebijakan Arab Saudi tentang kapan dibukanya akses pelabuhan dan bandara internasional adalah wewenang mereka. Tentu mereka memiliki banyak pertimbangan untuk menutup atau membuka pelabuhan serta bandara internasional.
 
"Kita sebagai penyelenggara umrah dan haji (khusus) mesti siap untuk menyikapi kondisi sekarang ini, dengan sikap yang positif yaitu kita menghargai kewenangan mereka Kerajaan Arab Saudi," kata Artha kepada Republika.co.id, Jumat (12/3).
 
Ia juga menegaskan, penyelenggara umrah dan haji khusus serta Pemerintah RI harus terus berusaha. Supaya ketika dibuka penerbangan internasional pada 17 Mei 2021, di waktu yang bersamaan Arab Saudi membuka penyelenggaraan umrah.
 
Pemerintah RI perlu memberikan dukungan kepada pemerintah Arab Saudi agar dibukanya penerbangan internasional bersamaan dengan dibukanya umrah. Sehubungan dengan itu, pemerintah Indonesia harus tetap melakukan lobi-lobi agar Indonesia dibolehkan mengirim jamaah umrah mulai 17 Mei 2021 nanti.
 
"Diharapkan 17 Mei dibukanya akses penerbangan dan lain-lain ini (bersamaan dengan) dibukanya umrah, artinya Kerajaan Arab Saudi sudah memiliki standar yang lebih bagus terhadap operasional protokol kesehatan dalam melayani jamaah umrah, itu harapan besar kita dan keinginan besar kita supaya pelaksanaan umrah tidak seperti pelaksanaan umrah sebelumnya pada Desember dan Januari lalu," ujar dia.
 
Artha juga mengatakan, kalau penyelenggaraan umrah bisa berjalan sebagaimana mestinya dengan segala ketentuan yang sudah lebih baik, sehingga jamaah umrah mendapat kemudahan. Karena itu, umrah yang lancar  bisa menjadi pertimbangan untuk penyelenggaraan haji. 
 
Ia mengingatkan, ibadah umrah dilaksanakan selama empat jam. Kegiatan lainnya dalam umrah termasuk sunah. Sementara penyelenggaraan haji paling tidak memerlukan waktu lima hari.
 
"Kalau umrah saja tidak dibuka oleh Kerajaan Arab Saudi karena belum siap, bagaimana nanti pemerintah Arab Saudi akan membuka haji, maka kita menjadi semakin pesimis," kata Artha.
 
Namun, ia meyakini jika umrah dibuka pada 17 Mei 2021 dan dapat dilaksanakan dengan pancar serta baik. Maka penyelenggaraan haji khusus oleh swasta masih bisa dilakukan kalau Arab Saudi mengizinkan jamaah dari berbagai negara melaksanakan ibadah haji.
 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement