Senin 15 Mar 2021 15:56 WIB

Masjid Victoria Berupaya Perangi Islamofobia

Ada 15 masjid yang akan selalu terbuka untuk warga yang ingin tahu tentang Islam

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Bangunan sekolah zaman Ratu Victoria yang diajukan BWA menjadi lokasi masjid bermenara 100 meter
Foto: China Army
Bangunan sekolah zaman Ratu Victoria yang diajukan BWA menjadi lokasi masjid bermenara 100 meter

IHRAM.CO.ID, MELBOURNE -- Wakil Presiden Dewan Islam Victoria Mohamed Mohideen mengatakan, membutuhkan upaya yang kuat untuk memerangi Islamofobia di Australia karena meningkatnya kehadiran gerakan supremasi kulit putih sayap kanan di seluruh dunia. Menurutnya, sejak 2017 ia telah memulai pembukaan masjid setiap tahunnya untuk menghancurkan mitos dan publisitas negatif tentang komunitas Muslim.

Motonya adalah 'pintu terbuka, hati terbuka, dan pikiran terbuka. Ada sekitar 15 masjid akan selalu terbuka di seluruh Melbourne dan wilayah Victoria. Masjid-masjid tersebut siap menyambut ratusan orang untuk tur dan berbicara tentang agama.

"Kami ingin orang-orang datang, mengunjungi masjid, bertemu orang-orang, dan menyadari bahwa Muslim tidak berbeda dengan warga Australia lainnya,” kata Mohideen dilansir dari The Age, Senin (15/3).

Selain itu Mohideen juga menuturkan bahwa tempat ibadah terbuka untuk orang-orang dari latar belakang agama atau budaya yang berbeda sepanjang tahun. Sehingga siapapun dipersilahkan untuk mengunjungi masjid dan bisa berdiskusi tentang agama.

“Anda dipersilakan untuk pergi ke masjid mana pun, kapan pun dan mengajukan pertanyaan apa pun. Tidak ada yang akan tersinggung, lebih baik kekhawatiran Anda dijawab daripada hanya menyimpannya di dalam," ujar Mohideen.

Sekretaris Pusat Islam Bosnia Bosnia Alen Havic mengatakan para peserta antusias mengambil kesempatan untuk melihat apa sebenarnya masjid itu.

“Ini tentang membangun jembatan, ini tentang memerangi stereotip negatif itu,” kata Havic.

Peringatan kedua serangan teror Christchurch, di mana 51 orang tewas oleh seorang pria bersenjata Australia di Pusat Islam Linwood dan masjid Al Noor, jatuh pada hari Senin. Masjid Victoria pada Ahad mengadakan doa untuk orang-orang di Christchurch.

Awal bulan ini, seorang laki-laki berusia 27 tahun didakwa di Selandia Baru karena membuat ancaman untuk membunuh setelah diduga memposting ancaman online terhadap Masjid Al Noor.

“Sayangnya Islamofobia masih ada, masih ada orang yang tidak mau menerima keyakinan yang berbeda dengan mereka atau orang dengan warna kulit yang berbeda,” kata Mohideen.

Menurutnya, ada banyak perubahan dan hal positif sejak mereka membuka masjid untuk umum. Orang-orang yang dulunya takut memasuki masjid, kini justru merasa nyaman.

"Orang yang datang ke masjid, berkata, 'kami selalu melewati masjid dan merasa takut untuk masuk, tetapi begitu kami masuk dan melihatnya, kami sekarang menjadi pelanggan tetap," kata Mohideen.

 

"Kami berharap dan berdoa agar dengan mendidik orang, kami dapat menghilangkan kebencian yang mungkin ada di sana, dan kami berharap dan berdoa agar (serangan Christchurch) tidak akan terjadi di Australia," harap Mohideen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement