IHRAM.CO.ID, BRUSSELS — Berdasarkan laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) awal bulan ini, ada sekitar 931 juta ton limbah makanan pada 2019 yang terbuang sia-sia. Sebanyak 40 Juta di antaranya dilaporkan berasal dari negara-negara Arab.
"Laporan tersebut memperkirakan bahwa limbah makanan dari rumah tangga, perusahaan ritel, dan industri layanan makanan berjumlah 931 juta ton setiap tahun. Hampir 570 juta ton limbah ini terjadi di tingkat rumah tangga," jelasnya laporan itu dikutip Middle East Monitor, Selasa (16/3).
Dikatakan, Mesir menjadi negara urutan pertama di wilayah Arab dengan total 9 juta ton makanan terbuang sia-sia pada 2019. Jumlah itu, disusul oleh Irak dengan 4,73 juta ton limbah makanan.
Posisi ketiga diduduki Sudan dengan 4,16 juta ton, kemudian Aljazair 3,91 juta ton, Arab Saudi 3,59 juta ton, Maroko 3,31 juta ton, Yaman 3,02 juta ton, Suriah 1,77 juta ton, Tunisia 1,06 juta ton. Yordania, Uni Emirat Arab, Lebanon, Libya, Palestina, Oman, Mauritania, Kuwait, Qatar, dan Bahrain masing-masing memiliki limbah makanan paling sedikit.
Laporan itu menyatakan, rumah tangga bukanlah satu-satunya sektor yang bertanggung jawab atas limbah makanan tersebut. Namun, limbah makanan telah terdeteksi, bahkan, sebelum produk mencapai konsumen itu sendiri.
UNEP menekankan, mereka akan tetap berusaha mengurangi limbah makanan hingga setengahnya pada tahun 2030.