Kamis 18 Mar 2021 20:13 WIB

Hollywood yang Perlahan Perbaiki Stereotip Muslim

dalam beberapa waktu terakhir, Hollywood perlahan mulai memperbaiki persepsi muslim

Rep: Zainur mahsir Ramadhan/ Red: Esthi Maharani
hollywood
Foto:

Proyek Berlangsung

Penulis dan sutradara Lena Khan, yang mengerjakan beberapa proyek termasuk Flora dan Ulysses Disney Plus, mengatakan, dia optimis tentang ke mana arah industri film dan pemeran Muslim dalam industri ini. Namun, masih ada banyak ruang untuk berkembang.

Sebagai seorang wanita yang memakai jilbab, dia mengaku terkadang harus berurusan dengan produser yang memiliki pandangan stereotip tentang orang-orang yang mirip dengannya. "Beberapa menit pertama Anda bertemu mereka, Anda hampir harus meyakinkan mereka bahwa Anda normal dan memiliki ide-ide segar," kata Khan.

Untungnya, dalam laporan tahun 2017 dari Mediaversity menemukan bahwa film inklusif sebenarnya mengungguli padanan non-beragam di sejumlah metrik. Laporan UCLA pada tahun 2020 juga menemukan bahwa film beranggaran besar yang kurang keragaman cenderung mengalami kerugian yang signifikan dalam membuka pendapatan box office akhir pekan.

Lebih lanjut, menurut Alsultany, para produser dan penulis sempat marah dan kecewa karena ada larangan dari mantan Presiden Donald Trump menyoal kecamannya terhadap tujuh negara mayoritas Muslim. Menurutnya, hal tersebut menjadi lebih kompleks ketika diperlukan karakter yang tidak terus-menerus berusaha membuktikan patriotisme mereka.

"Ini membuat perbedaan besar jika Anda memiliki seseorang dengan identitas itu sebagai bagian dari proses kreatif," kata Alsultany.

Terpisah, akademisi yang berfokus pada budaya pop Amerika, Hussein Rashid mengatakan, layanan streaming seperti Netflix, Hulu dan Disney Plus, yang haus akan konten dalam ruang yang kompetitif, kini mulai menawarkan lebih banyak kesempatan untuk menceritakan beragam cerita.

"Jaringan TV menemukan formula untuk sukses dan mengulanginya. Layanan streaming lebih bersedia untuk bereksperimen karena mereka tidak memiliki konvensi itu sekarang," kata Rashid.

Hal serupa juga ditegaskan oleh penulis dan sutradara Muna Deria. Menurutnya, gerakan Black Lives Matter sebelumnya bisa memungkinkan orang agar bisa berbicara lebih jujur menyoal representasi.

"Gerakan Black Lives Matter berarti bahwa orang-orang Muslim dari semua ras dapat melakukan percakapan yang sebelumnya tidak mereka lakukan," kata Deria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement