IHRAM.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan angka kematian ibu di Sumatera Utara sepanjang 2020 sebanyak 187 kasus dari 299.198 sasaran lahir.
"Sehingga angka kematian ibu pada 2020 sebesar 65,50 per 100 ribu kelahiran hidup. Ini berdasarkan laporan pemantauan wilayah setempat (PWS) kesehatan ibu dan anak (KIA)," katanya, Kamis (18/3).
Sementara untuk jumlah kasus kematian bayi sepanjang 2020 sebanyak 715 kasus dari 299.198 sasaran lahir hidup. "Sehingga angka kematian bayi 2020 sebesar 2,39 per 1.000 kelahiran hidup," kata Edy.
Meskipun jumlah kasus kematian ibu dan anak sepanjang 2020 masih tinggi, jumlah tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah kasus kematian pada 2019. Untuk kasus kematian ibu, pada 2019 sebanyak 202 kasus dari 302.555 sasaran lahir hidup.
Sementara kasus kematian bayi sebanyak 790 kasus dari 302.555 sasaran lahir hidup. Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah menyebut penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak akibat minimnya pengetahuan dalam proses kehamilan, persalinan dan perencanaannya.
"Kurangnya pengetahuan dan juga faktor gaya hidup," katanya.