Jumat 19 Mar 2021 21:19 WIB

Kemenkes Apresiasi Prokes Saat Vaksinasi Calhaj di Bekasi

Proses pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara mengalir tanpa adanya kerumunan.

Seorang jamaah calon haji menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021). Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sebanyak 465 jamaah calon haji melakukan vaksinasi sebagai upaya antisipasi jika otoritas Arab Saudi memberikan kuota haji di tengah pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Seorang jamaah calon haji menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021). Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sebanyak 465 jamaah calon haji melakukan vaksinasi sebagai upaya antisipasi jika otoritas Arab Saudi memberikan kuota haji di tengah pandemi COVID-19.

IHRAM.CO.ID,CIKARANG -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengapresiasi penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi para lansia jamaah calon haji asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (19/3).

"Sangat representatif, setelah saya melihat lokasi ini cukup luas, cukup besar, sehingga kerumunan bisa dihindari. Saya ucapkan terima kasih kepada bu Kadinkes," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Oscar Primadi di Cikarang, Jumat (19/3).

Oscar mengaku setiap proses pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara mengalir tanpa terlihat adanya kerumunan, mulai dari meja registrasi peserta, pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin, masa observasi, hingga peserta dinyatakan selesai observasi dan keluar melewati ruang khusus yang telah disiapkan.

"Flow-nya berjalan dengan baik, mengalir tanpa kerumunan walaupun pesertanya relatif banyak. Mekanisme inilah yang kita harapkan," ungkapnya.

Oscar juga melihat di setiap sudut stadion telah terpasang spanduk imbauan penerapan protokol kesehatan ketat melalui 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas warga. Begitu pula fasilitas pencuci tangan juga telah disiapkan dengan baik.

"Tinggal bagaimana warga menerapkan protokol 5M, karena ini mutlak menjadi tanggung jawab masyarakat, bukan hanya Kadinkes atau jajaran dinas kesehatan dan aparat saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan penerapan protokol kesehatan ketat menjadi syarat mutlak dalam setiap pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayahnya.

"Peserta vaksinasi diwajibkan mematuhi protokol kesehatan 5M. Kami dibantu rekan-rekan dari petugas kepolisian dan Satpol PP untuk memastikan prokes dilaksanakan dengan baik," katanya.

Selama pelaksanaan vaksinasi, katanya, pihaknya telah menjalankan prosedur protokol kesehatan ketat sesuai instruksi pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19. Sri Enny juga menepis rumor adanya kerumunan dalam waktu yang relatif lama saat pelaksanaan vaksinasi awal tahap kedua bagi petugas pelayan publik di lokasi yang sama beberapa waktu lalu.

Menurut dia, kejadian kerumunan peserta di hari kedua pelaksanaan vaksinasi pelayan publik itu hanya terjadi sesaat, karena peserta vaksin dari arah tribun atas turun ke lokasi registrasi, sehingga terlihat ramai.

"Kerumunan dalam hitungan detik berhasil diurai oleh petugas kepolisian dibantu Satpol PP. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan ada kerumunan dalam waktu lama," ujarnya.

Dalam setiap kegiatan vaksinasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi terlebih dahulu membuat skema untuk menghindari potensi terjadinya kerumunan. Salah satunya dengan menetapkan jadwal peserta vaksinasi.

Menurut Sri Enny, menjaga protokol kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Peserta vaksinasi juga harus menyadari jika sudah mulai berkerumun sebaiknya segera menjaga jarak sesuai instruksi di spanduk imbauan yang terpasang di setiap sudut stadion.

"Harus disadari juga oleh peserta, kami sudah membuat jadwal untuk mereka, jangan terlambat lalu memaksa untuk bisa segera divaksin. Kerumunan sesaat di hari kedua vaksinasi pelayan publik itu diakibatkan peserta yang terlambat datang memaksa masuk area registrasi, padahal peserta lain sedang mengantre ditambah peserta waiting list di atas tribun tidak sabar ingin divaksin. Mereka datang terlambat mungkin karena paginya hujan relatif lama," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement