IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Membangun suatu bisnis harus dijalankan secara terus menerus dan membutuhkan langkah terpadu. Hal ini dikatakan penulis buku "Building The Best Indonesian Business Way", Made Dana Tangkas.
Dalam bukunya Made Dana menggagas cara membangun bisnis ala Indonesia atau Indoensian Business Way. Made Dana terinspirasi dari keunggulan kisah sukses perusahaan multinasional dalam membangun bisnisnya seperti perusahaan Toyota asal Jepang dan General Electrice asal Amerika.
Dengan menguraikan bagaimana kedua perusahaan itu membangun budaya bisnis dan kisah suksesnya, serta dipadukan dengan ESQ Way yang digagas Ary Ginanjar Agustian, Made Dana merumuskan Indonesian Business Way. "Selain memahami keberhasilan perusahaan tersebut perlu dijelaskan mengenai nilai universal yang dijabarkan ESQ Way, yaitu suatu langkah kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai universal dan spiritual," kata Made Dana, Rabu (24/3).
Made Dana menjelaskan, penerapan Indonesian Business Way melalui konsep PDCA (planning, do, check, action). Menurut Made Dana, dengan perputaran PDCA secara berkesinambungan dan mempunyai dasar pijakan dan prinsip yang jelas dalam membangun bisnis maka Indonesia bisa menyusun cara sendiri dalam berbisnis.
Dalam berbisnis, Made Dana menekankan agar kegiatan bisnis dibangun berlandaskan nilai yang luhur perwujudan ibadah, amal dan cinta kasih dalam kehidupan. "Sehingga menempatkan segenap usaha dan bisnis dengan niat membangun peradaban dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa," kata Made Dana yang juga praktisi yang lama berkecimpung di dunia bisnis dan industri ini.
Penulis yang juga alumni Institute Teknologi Bandung (ITB) ini berkarya di Astra dan Toyota Group selama lebih dari 20 tahun, khususnya berkiprah dalam membangun kegiatan Toyota Indonesia.
Di samping itu, Made Dana terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi profesi yakni sebagai anggota IATO, dan sejak 2008 menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI).
Sejalan dengan hal tersebut, Made Dana turut membangun kegiatan dan organisasi yang berorientasi pada kebudayaan dan lingkungan hidup, yaitu Insitute for Global Eco CUlture and Future Innitiative (IGEFI) dan beberapa yayasan yang mengelola pendidikan.