IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) sedang menyiapkan tempat karantina untuk calon jamaah haji (calhaj). Sehubungan dengan itu, Kemenag sedang mencari dan menyiapkan hotel di sekitar asrama haji untuk tambahan tempat karantina calhaj.
"Kami sudah mulai meminta Kabid-Kabid Haji untuk mulai mencari alternatif hotel-hotel di sekitar asrama haji, kalau nanti (penyelenggaraan haji jadi) diumumkan, kami sudah siap dengan berbagai skenarionya," kata Sekretaris Ditjen PHU Kemenag, Ramadhan Harisman kepada Republika, Jumat (26/3).
Ramadhan menerangkan, ada kewajiban untuk karantina bagi calhaj sebelum berangkat ke Tanah Suci, sekaligus nanti ada tes swab bagi calhaj. Untuk calhaj reguler, Kemenag masih menghitung kapasitas asrama haji yang ada, karena mereka harus karantina selama tiga hari.
Ia menjelaskan, kalau calhaj berangkat ke Tanah Suci setiap hari, kapasitas asrama haji tidak mencukupi untuk karantina. Kemungkinan untuk calhaj reguler dikarantina akan mencari hotel di sekitar asrama haji.
"Untuk (calon jamaah) haji khusus sepertinya kapasitas (asrama haji) yang sekarang tidak bisa mencukupi (untuk tempat karantina calhaj khusus), memang harus mulai mencari tempat untuk karantinanya," ujarnya.
Ramadhan mengungkapkan, berdasarkan hitungan sementara, kalau kuota haji reguler Indonesia full atau 50 persen, asrama haji tidak cukup untuk karantina tiga hari, terlebih jika sambil menerapkan aturan menjaga jarak fisik di kamar asrama haji.
"(Karantina calhaj khusus) kalau di asrama haji nampaknya tidak cukup, untuk haji reguler saja kami harus mencari tempat lagi," jelasnya.
Ia juga menerangkan, selama ini calhaj ada sebanyak dua kloter atau empat kloter yang berangkat setiap hari dari asrama haji. Seperti asrama haji Bekasi, setiap harinya menampung empat kloter tanpa aturan menjaga jarak fisik. Artinya kalau menerapkan protokol menjaga jarak fisik hanya bisa setengah kapasitas.
"Berarti hanya mampu dua kloter per hari, kalau tiga hari (harus karantina) berarti dua harinya kita cari (tempat karantina) di luar (asrama haji)," kata Ramadhan.
Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Althagafi menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi sedang menyusun strategi terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2021.
"Alhamdulillah sampai saat ini pemerintah Arab Saudi sedang menyusun kegiatan rencana dan strategi, tinggal tunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi," kata Esam kepada Republika usai penutupan MHQH ke-13 di Millenium Hotel Sirih, Jakarta, Kamis (25/3).