Selasa 30 Mar 2021 19:03 WIB

Bathsul Masail NU Putuskan Vaksin AstraZeneca Suci

Vaksin AstraZeneca yang digunakan di Indonesia suci dan mubah (boleh) digunakan.

Bathsul Masail NU Putuskan Vaksin AstraZeneca Suci. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin AstraZeneca saat vaksinasi dosis pertama bagi prajurit TNI AD di RS Tentara Wirasakti Kupang, Kupang, NTT, Sabtu (27/3/2021). Sebanyak 3.700 prajurit TNI AD di NTT menerima vaksin AstraZeneca.
Foto:

Pelepasan sel inang dari pelat atau media pembiakan sel yang dilakukan dalam proses produksi AstraZeneca tidak lagi menggunakan tripsin babi melainkan lewat enzyme TrypLE TM Select yang dibuat dari bahan berupa jamur. Kemudian dilakukan proses sentrifugasi untuk mengendapkan sel dan memisahkan dari medianya.

Media yang sudah terpisah itu dibuang dan sel yang sudah diendapkan tadi kemudian ditambahkan media pertumbuhan baru untuk dikembangkan pada tempat yang tak lagi menggunakan tripsin babi. "Dengan penjelasan itu, maka dapat dikatakan pemanfaatan tripsin dari unsur babi yang dilakukan Thermo Fisher diperbolehkan karena di-ilhaq-kan pada rennet yang najis yang digunakan dalam proses pembuatan keju (al-infahah al-mushlihah lil jubn)," demikian salah satu kutipan hasil Bathsul Masail.

Sementara pada tahap selanjutnya, pembuatan bahan aktif vaksin skala besar dilakukan dengan cara menginfeksikan sel inang dengan bibit adenovirus dalam media berbasis air. Tahapan ini berguna untuk memastikan telah terjadi penyucian secara sempurna jika dalam proses sebelumnya dianggap ada unsur yang bersentuhan dengan tripsin babi.

Tentang najis babi, forum Bahtsul Masail mengikuti pendapat rajih menurut Al-Imam Al-Nawawi yang menyatakan bahwa penyucian barang yang terkena najis babi cukup dibasuh dengan satu kali basuhan tanpa menggunakan campuran debu atau tanah. "Atas dasar keputusan Lembaga Bathsul Masail NU tersebut, dengan demikian vaksin AstraZeneca boleh disuntikkan ke dalam tubuh manusia meskipun dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi darurat seperti saat ini," kata Helmy.

Berdasarkan penjelasan dan pertimbangan, Helmy mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat secara sukarela ikut ambil bagian dalam rangka menyukseskan program vaksinasi sebagai bentuk jihad melawan pandemi Covid-19. "Meminta kepada segenap pemuka agama, terutama dari kalangan Islam untuk proaktif mengampanyekan pentingnya vaksinasi sebagai bagian dari solidaritas kemanusiaan dalam melawan pandemi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement