IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Imam senior dari Islamic Society of Greater Oklahoma City, Imad Enchassi akhirnya memimpin doa di Senat Oklahoma. Ia menggunakan kesempatan tersebut untuk mengirim pesan komunitas, toleransi, dan cinta.
“Kami sangat mencintai Lady Liberty,” kata Imam Imad Enchassi, dilansir dari About Islam, Rabu (31/3).
"Kami sangat mencintai negara kami. Kami sangat mencintai kota kami. Dan, sangat sangat hancur jika cinta kami tidak dibalas setidaknya oleh beberapa pejabat terpilih," sambungnya.
Ia melantunkan doa selama lima menit. Doa tersebut dibuatnya sejak empat tahun lalu. Sejak ia pertama kali mengajukan doa tersebut kepada DPR. Enchassi berdoa untuk sebuah negara yang damai, tanpa kekejaman, tanpa kebrutalan, tidak ada pembunuhan dan tidak ada kengerian untuk dilihat mata dan hati yang berdarah.
“Dan beri kami dunia tanpa genosida dan tanpa pembantaian. Sembuhkan tanah kami, Tuhan, dari virus corona dan dari setiap penyakit," ujarnya dalam doa.
Pada 2018, Enchassi dinominasikan untuk membawakan doa, tetapi permintaan tersebut mendapatkan penolakan.
“Hari ini menandai puncak dari banyak upaya yang telah kami lakukan untuk memastikan bahwa komunitas Muslim Oklahoma sepenuhnya terwakili di semua aspek pemerintah lokal kami,” kata Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Islam Amerika di Oklahoma Adam Soltani.
Hari ini, kata Soltani, adalah peristiwa bersejarah bagi muslim modern Oklahoma. Serta menjadi hari penyembuhan dan perayaan karena merangkul keragaman agama di negaranya. Di tingkat nasional, lanjut Soltani, para pemimpin Muslim Amerika juga telah diberi kehormatan untuk memimpin orang lain dalam shalat.
Debbie Almontaser membuat sejarah pada Januari sebagai wanita Muslim Amerika pertama yang berdoa pada upacara pelantikan presiden tradisional. Kemudian cendekiawan Muslim Amerika terkemuka, Omar Suleiman juga memimpin doa di Kongres pada Mei 2019.
Imam Abdullah Antepli, Kepala Perwakilan Urusan Muslim Duke, juga menyampaikan doa pembukaan untuk Dewan Perwakilan Rakyat AS di Washington, DC pada September 2017.