Kamis 01 Apr 2021 20:17 WIB

Belum Ada Pengumuman Haji, AMPHURI Tetap Bersiap

Pihaknya mengimbau penyelenggara ibadah haji khusus melakukan vaksinasi jamaah

Rep: Ali Yusuf/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum Amphuri, Firman M Nur
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Ketua Umum Amphuri, Firman M Nur

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi  Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Firman M Nur mengapresiasi langkah  Kementerian Agama (Kemenag) yang terus menyiapkan sejumlah skenario pelaksanaan ibadah haji 1442H, meski dari pihak Saudi sendiri belum ada pengumuman resmi. AMPHURI sebagai organiasi penyelenggara haji dan umrah juga terus melakukan persiapan-persiapan. 

Hal ini disampaikan Firman M Nur dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Kamis (1/4). Firman mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuannya dengan Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Khoirizi di sela kegiatan Mudzakarah Haji yang berlangsung di Hotel Horison Ultima, Bekasi pada Rabu (31/3).

Menurut Firman, skenario yang disiapkan oleh Kemenag yang disusun dengan tetap berbasis penerapan protokol kesehatan (prokes). Dengan skenario tersebut, pihaknya akan mempertimbangkan berbagai hal, terutama soal waktu persiapan yang tersedia."Sebab, sampai saat ini pemerintah sendiri belum mendapat informasi resmi tentang kuota haji dari Arab Saudi,” kata dia.

Firman mengatakan, AMPHURI sebagai penyelenggara haji khusus pada dasarnya akan selalu siap menerima berapapun kuota yang akan didapat Indonesia. Dia menegaskan, AMPHURI sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Terkait upaya vaksinasi, kata Firman, AMPHURI terus berkordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam hal ini Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji). Khususnya, pihaknya mengimbau Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) di bawah naungan AMPHURI untuk melakukan vaksinasi jamaahnya. "Kami minta kepada PIHK agar mulai menghimbau jamaahnya untuk mengunjungi tempat-tempat yang sudah ditunjuk oleh Kemenkes untuk mendapatkan vaksin dengan membawa bukti pelunasan haji," katanya.

Ketika Saudi telah mengumumkan kuota yang didapat Indonesia, dia menjelaskan, jamaah sudah melakukan vaksinasi. Menurut dia, target vaksinasi jamaah haji dari pemerintah akan selesai pada  Mei. 

Sebelumnya, kata Firman, berdasarkan informasi dari Puskeshaji, pihaknya disarankan untuk segera melakukan vaksinasi terhadap calon jamaah haji yang masuk dalam porsi keberangkatan haji tahun ini yang merupakan jamaah tertunda keberangkatannya pada musim haji lalu. Adapun jumlah jamaah haji khusus yang berhak berangkat dari kuota normal haji khusus 17.000 per tahun sudah terdaftar 14.289 jamaah yang masuk dalam daftar jamaah haji khusus yang terdiri dari 10.930 orang (usian 18-59 tahun) dan 3.336 orang (di atas 60 tahun) mendapat prioritas vaksinasi. 

Setidaknya, lanjut Firman, dengan adanya Mudzakarah Haji yang digelar Kemenag mampu menginventarisir daftar masalah haji di masa pandemi dan seperti apa mitigasinya. "Termasuk kami, sebagai pelaku usaha juga ikut berkontribusi dalam mencari solusi," ujarnya.

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement