IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Kabah di Masjidil Haram merupakan pusat ritual ibadah haji. Ada sejumlah adab yang harus dilakukan jamaah haji atau umrah di hadapan Kabah.
Dr Thariq As-Suwadan dalam bukunya Rahasi Haji dan Umrah menyarankan setiap kali melihat Kabah, maka hendaknya jamaah haji atau umroh segera mengangkat tangan dan mengucapkan doa:
اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا
"Ya Allah tambahkanlah untuk rumah-Mu ini kemuliaan, keagungan, dan kehormatan serta kewibawaan. Dan tambahkan juga bagi orang-orang yang memuliakannya, mengagungkannya baik mereka yang melakukan ibadah haji atau umroh, dengan kemuliaan keagungan dan kehormatan, serta kebaikan.”
Setelah itu kata Dr Thariq boleh dilanjutkan dengan doa apa saja yang disukai demi kebaikan dunia dan akhirat. Inilah Kabah Al Musyarrafah, rumah Allah yang dimuliakannya. Rumah inilah yang menjadi tujuan setiap jamaah haji yang berangkat dari negerinya dengan segenap jiwa.
"Jika telah memenuhi panggilan-Nya dan melihat Ka'bah secara langsung dengan mata kepalanya maka harus benar-benar besimpuh bersimpuh kepada-Nya di depan Kabah," katanya.
Jadikanlah diri kita menghadirkan hatin dan untuk menanamkan keikhlasan yang tulus dalam setiap amalan serta ibadahnya. Agara ketika ada di depan Kabah , semua kerinduan menemui peraduannya, dan tercapailah semua tujuan yang hendak dicapai. "Jadi itulah puncak perpaduan dari kesucian rohani dan lezatnya keimanan di dalam hati," katanya.
Ketika serius bersimpuh kepada Allah di depan Kabah, mereka yang melaksanakan ibadah haji akan merasakannya dengan penuh ketenangan, dan merasakan betapa rahmat Allah sedang bertebaran. Pastinya air mata pun akan menetes membasahi pipi sebagai tanda kesucian atas pertemuan ini.
"Dan hari-hari yang dilalui terasa begitu singkat. Setiap saat dan waktu, akan selalu berkeinginan melakukan tawaf dengan penuh ketenangan dan penuh ketundukan kepada Allah," katanya.
Mereka melakukan thawaf dengan hati yang telah tersadarkan, teringat akan segala dosa, tunduk kepada Allah memohon ampunan-Nya, dan berharap agar dia mengasihi dan mengampuni atas segala kelemahan yang dimilikinya. Inilah Kabah, tempat yang paling Agung untuk melakukan peribadatan kepada Allah. "Sebuah tempat yang akan selalu ramai dikunjungi orang terus menerus setia," katanya.
Maka dari itu datanglah ke Kabah dengan penuh keikhlasan dan penuh penguasaan terhadap Allah. Karena itulah yang akan selalu dilakukan orang-orang yang konsisten dengan ajaran agamanya.