IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Fotografer asal Saudi, Faisal Al-Thaqafi tidak menyadari foto unik Masjidil Haram yang berada di Makkah akan memikat hati umat Islam dari seluruh dunia. Ia menyebut memotret Masjidil Haram adalah salah satu pengalaman manusia yang paling penting dan indah.
"Gambar-gambar ini dengan indah mencerminkan moral umat Islam, solidaritas dan keterlibatan mereka satu sama lain," ujarnya dilansir di Arab News, Jumat (2/4).
Al-Thaqafi mencatat upaya besar dan tak terbatas telah dilakukan Pemerintah Saudi. Kerajaan berupaya untuk menawarkan kenyamanan dan memfasilitasi tempat tinggal umat bagi umat Islam.
Dia juga menunjukkan, tidak ada gambar yang dapat menangkap upaya mulia yang diam-diam dilakukan untuk melayani semua Muslim. Semua usaha ini dilakukan tidak lepas dari kesadaran bahwa Ka'bah yang ada di Masjidil Haram merupakan bagian dari iman dan perannya sebagai kiblat.
Sebuah foto terdekat yang dia ambil adalah dari atap Ka'bah Suci. Ia menggambarkan pengalaman itu sebagai sesuatu yang penuh dengan spiritualitas.
Daei sekian foto yang ada, ia merasa paling sulit mendapatkan gambaran Ma'taf, atau area berputar di sekitar Ka'bah. Untuk mendapatkan gambaran keseluruhan, ia membutuhkan titik atau jarak sejauh mungkin.
"Saya menghabiskan satu tahun sebagai fotografer untuk Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci. Saya kerap didekati oleh beberapa jamaah yang meminta saya untuk mengirimi foto mereka, dan menjuluki gambar itu sebagai gambar seumur hidup," lanjutnya.
Memotret Dua Masjid Suci adalah kehormatan besar bagi Al-Thaqafi, yang sekaligus membuatnya memiliki koneksi pribadi ke situs tersebut. Dia memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi terus-menerus mendapati dirinya tenggelam dalam keindahan dan kenyamanan destinasi populer ini.
Menurutnya, jutaan umat Islam sangat menantikan gambaran unik dari Dua Masjid Suci tersebut. Tugasnya dalam mendokumentasikan perkembangan besar yang terjadi pada bangunan yang dikenal di seluruh dunia adalah sesuatu yang membanggakan.
"Saudi merasa terhormat untuk selalu melayani para peziarah. Saudi menganggapnya sebagai kewajiban agama yang tidak dapat mereka bantah," kata Al-Thaqafi.
Ia lantas menyebut tidak ada waktu khusus untuk mendapatkan foto terindah. Dirinya menekankan, gambar-gambar itu selalu tidak terduga setiap jamnya.
Masjid Suci ini menjadi lebih mempesona dari waktu ke waktu. Pemandangan ekspresif yang membawa konotasi artistik memprovokasi setiap peziarah yang membawa kamera atau pemegang ponsel.
Al-Thaqafi menjadi fotografer profesional hampir empat tahun lalu. Ia menemukan fakta jika fotografi adalah cerminan dari kenyataan, membingkai momen terindah yang ingin diabadikan oleh seseorang.
Baginya, fotografi adalah profesi yang melelahkan dan berat. Perlu kemampuan pengembangan diri, menangkap momen yang tepat, menyesuaikan ketidakseimbangan, menangkap pengalaman, serta menggambarkannya secara profesional dan ideal.
Al-Thaqafi mengatakan dia akan terus memotret Masjidil Haram. Dia juga berharap gambar-gambar itu memberikan kesan beradab dari tempat Islam paling suci di Bumi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
