Jumat 09 Apr 2021 19:05 WIB

Kapasitas Masjid Untuk Tarawih Diimbau Hanya 50 Persen

Jamaah Tarawih Hanya 50 Persen

Umat Muslim melakukan shalat Tarawih, dengan menjaga jarak sosial di masjid Pusat Budaya Pendidikan Yunani-Arab di Athena, ketika masjid-masjid dibuka kembali di Yunani setelah ditutup dua bulan sebagai tindakan pencegahan terhadap pandemi virus korona (Covid-19) pada 19 Mei 2020.
Foto: Anadolu/Ayhan Mehmet
Umat Muslim melakukan shalat Tarawih, dengan menjaga jarak sosial di masjid Pusat Budaya Pendidikan Yunani-Arab di Athena, ketika masjid-masjid dibuka kembali di Yunani setelah ditutup dua bulan sebagai tindakan pencegahan terhadap pandemi virus korona (Covid-19) pada 19 Mei 2020.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganjurkan kepada seluruh pengurus maupun pengelola masjid yang ada di Ibu Kota untuk mengutamakan pelayanan ibadah hanya bagi warga sekitar. Hal tersebut sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan covid-19.

Dengan begitu, kata Anies, dapat menekan penularan Covid-19 pada bulan Ramadhan, juga sejalan dengan instruksi dari Kementerian Agama RI perihal pembatasan jumlah kehadiran jamaah untuk ibadah salat tarawih paling banyak 50 persen dari kapasitas bangunan.

"Bagi masjid-masjid di Jakarta, kami menganjurkan untuk digunakan bagi jamaah dari wilayah terkait, sehingga yang ibadah di masjid itu adalah warga yang relatif saling kenal, untuk kita bisa melakukan pengendalian bila ditemukan ada kasus (COVID-19), sebagai pencegahan," kata Anies di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/4).

Anies juga menjelaskan bahwa tujuan utama dalam pendisiplinan terkait pelayanan ibadah selama Ramadhan ini adalah untuk pengendalian apabila muncul potensi kasus baru saat beribadah, sehingga Satgas Covid-19 yang berada di lokasi sekitar dengan mudah melakukan tracing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement