IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut sejumlah tantangan yang dihadapi ekonomi dan keuangan syariah dalam perkembangannya di Tanah Air. Meskipun ekonomi dan keuangan syariah tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19.
Pertama, Ma'ruf mengatakan, tingkat literasi atau pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah masih rendah.
"Ini baru berapa persen sehingga perlu kita terus sosialisasi dan edukasi," ujar Wapres dalam program Economic Challenges Special Ramadan secara virtual, Selasa (13/4).
Kedua, lanjut Wapres, tantangan yang dihadapi ekonomi dan keuangan syariah yakni sumber daya manusia yang mumpuni masih kurang. Karena itu, Pemerintah saat ini terus menggalakkan pendidikan maupun pelatihan kepada masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah
"Baik melalui pendidikan pendidikan formal di berbagai perguruan tinggi, maupun berbagai training-training yang dilakukan," kata Ma'ruf.
Ma'ruf juga menekankan pentingnya jaringan untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.
"Tentu network jaringan, supaya syariah ini betul betul menjangkau seluruh kawasan di seluruh tanah air," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Wapres Ma'ruf menyebut ekonomi dan keuangan syariah menjadi sektor yang tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Wapres mengatakan, ini karena sektor itu, khususnya perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil atau berbagi beban.
Ia menyebut, seperti dalam bermudharabah atau kerja sama antara pemilik dana dan pengelola dana, sistem bagi hasil membuat antara pengelola dana dan pemilik dana memperoleh keuntungan yang sama. Sehingga apalagi keuntungan diperoleh maka besarannya sama antara pemilik dana dengan pengelola.
"Juga sistem di perbankan syariah itu ada sistem jual beli, ada keuntungan, jadi sistem berkeadilan ini yang kemudian membuat bank sendiri tidak mengalami negatif, dan beban kepada nasabah juga disesuaikan dengan situasi ekonomi," ujar Wapres.
Karena itu, Wapres menyebut sektor perbankan syariah tetap bisa bertahan meski perekonomian mengalami kontraksi di saat pandemi Covid-19.
"Karena itu dia (perbankan syariah) bertahan, dia fleksibel dalam rangka beban-beban yang dipikul oleh masing masing," kata Ma'ruf.
Wapres mengatakan, peluang ekonomi syariah tumbuh meski pandemi Covid-19 sangat besar. Untuk itu, Pemerintah fokus dalam pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah dengan membangun ekosistem syariah yang berkesinambungan.
"Secara nasional kita akan membangun ekosistemnya. Industri halal, sistem keuangannya, kemudian menumbuhkan pengusaha-pengusaha muslim yang baru maupun yang sudah eksis kemudian kita kembangkan di Indonesia, kemudian juga pasar global," kata Ma'ruf.