Kamis 15 Apr 2021 23:23 WIB

Pemerintah Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik

Pemerintah ingin industri otomotif kembangkan kendaraan listrik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kedua kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kedua kanan) meninjau stan Honda pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kedua kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kedua kanan) meninjau stan Honda pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya mendorong percepatan transformasi menuju teknologi hijau (green technology). Salah satunya dengan memacu pengembangan kendaraan listrik."Menurut Bapak Presiden, teknologi hijau, produk hijau, dan ekonomi hijau akan menjadi tumpuan ke depan, karena kita punya potensi," kata Menperin, Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (15/4).

Salah satu langkah yang sedang dipacu pemerintah adalah pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).Pemerintah ingin industri otomotif di Tanah Air segera menjadi sektor unggulan dalam pengembangan kendaraan listrik.

Baca Juga

Saat ini, sedang digenjot pembangunan ekosistemnya.Menperin menyebutkan target produksi KBLBB pada 2030 adalah 600 ribu unit roda empat atau lebih dan 2,45 juta unit roda dua."Target produksi KBLBB tersebut diharapkan akan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda 2,"tuturnya.

Sampai saat ini, sudah ada tiga perusahaan industri dalam negeri yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat atau lebih dengan kapasitas 1.680 unit per tahun, sedangkan sepeda motor listrik sudah ada 21 perusahaan industri dengan kapasitas produksi 1,04 juta unit per tahun.

"Dalam rangka mendorong industrialisasi KBLBB, pemerintah memberikan berbagai insentif fiskal dan nonfiskal, yaitu untuk konsumen KBLBB berupa pengenaan PPnBM sebesar 0 persen, pengenaan pajak daerah (PKB dan BBNKB) paling tinggi sebesar 10 persen dari dasar pengenaan PKB atau BBNKB, uang muka minimum 0 persen dan suku bunga ringan, diskon penyambungan daya listrik, pelat nomor khusus, dan lain sebagainya," ujar Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement