Sabtu 17 Apr 2021 23:29 WIB

Sosiolog: Larangan Mudik Demi Kepentingan Bersama

Ketika mudik tidak dilakukan di masa pandemi justru akan memiliki nilai positif.

Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jumat (16/4). Meski belum banyak, di antara masyarakat sudah melakukan pulang kampung. Pemerintah akan menetapkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Setelah larangan mudik diberlakukan, rencananya petugas terkait akan mendirikan penyekatan dibanyak ruas jalan.
Foto:

Ia mengatakan mudik juga menjadi kesempatan bertemu dengan keluarga besar karena komunalisme masyarakat tanah air ini kuat, terutama hubungan kekerabatannya.Selain itu, kata dia mudik dapat dikatakan sebagai bentuk kegagalan orang Indonesia menjadi orang kota atau orang Indonesia yang tidak pernah betul-betul terurbanisasi sepenuhnya.

Hal ini dikarenakan mereka masih menganggap ada tempat yang dianggap lebih adiluhung dan dianggap jadi tempat kembali (kampung halaman).

"Secara sosiologis pola pikir yang terubankan, yang mana kalau kita betul-betul sudah jadi masyarakat kota itu, tetap tinggal di kota dan tidak ada melakukan mudik," katanya.

Ia menjelaskan mudik juga berawal dari orde baru yang mengadopsi konsep ekonomi neoklasik, yang mana salah satu formulasi konsep ekonomi tersebut adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan dengan harapan terjadinya trickle down effect(efek rambatan).

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement