IHRAM.CO.ID, LOS ANGELES — Penyanyi R&B asal Amerika Serikat (AS), SZA mengungkapkan bagaimana kekhawatirannya yang tumbuh di lingkungan Muslim pasca terjadi insiden serangan di New York dan Washington DC pada 11 September 2001.
Saat itu, penyanyi dengan nama asli Solana Imani Rowe itu masih berusia 11 tahun. Ia yang memiliki seorang ayah Muslim dan menjalani kehidupan di Maplewood, New Jersey mengaku pada awalnya tidak pernah melihat adanya kebencian terhadap Islam, hingga insiden serangan itu terjadi.
SZA bersekolah di salah satu sekolah persiapan Muslim di Newark, New Jersey dan hingga berusia 11 tahun mengenakan hijab. Namun, seiring meningkatnya Islamaphobia pasca serangan 9/11 tersebut, ia mengaku menjadi terlalu takut untuk memakai salah satu tanda sebagai Muslim tersebut.
“Saya sangat menyesal, karena takut dan peduli apa yang orang katakan tentang saya. Saya selalu membiarkan seseorang mendikte bagaimana saya seharusnya,” ujar SZA dalam sebuah wawancara di TikTok Live with Muslim Girl beberapa waktu lalu, seperti dilansir Baller Alert, Ahad (25/4).
Menurut SZA, dirinya tidak terlalu lama menerima sikap kebencian dari orang-orang di sekitarnya sejak tidak lagi memakai hijab. Meski demikian, perempuan yang kini telah berusia 30 tahun itu merasa menyesal dan jauh di dalam hatinya, keinginan kembali menggunakan jilbab terus ada.
“Saya ingat beberapa hari lalu membicarakan apakah bisa menggunakan jilbab lagi dengan manajer saya. Ada beberapa negara, tempat saya mengadakan pertunjukkan yang menyambut baik ini,” jelas SZA.
SZA mengatakan bahwa Malaysia dan Indonesia adalah diantara negara yang menyambut kehadiran SZA dengan mengenakan jilbab. Ia mengungkapkan bagaimana perasaannya yang berbahagia saat itu.
“Saya tidak merasa ada orang yang akan menial saya ataupun mengatakan bahwa saya bersikap palsu. Mereka menerima saya sebagai apapun.” kata SZA menambahkan.
Sebelumnya, dilansir Arab News, SZA menjadi salah satu penyanyi AS yang sangat vokal tentang bagaimana kehidupannya yang tumbuh dalam lingkungan Muslim di komunitas dengan dominasi kulit putih. Ia mengaku merasakan kenyamanan dalam Islam yang menjadi keyakinannya selama ini.
Saat ditanya apakah akan menjalani puasa Ramadhan pada tahun ini, SZA dengan mantap menjawabnya. Ia menyebut bahwa tidak ada alasan untuk tak melaksanakannya, kecuali berhalangan karena kondisi medis.