IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pendidikan Dasar dan Menegah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta menerbitkan Juz Amma panduan irama Nahawand. Buku Juz Amma panduan tahsin tilawah Alquran dengan irama Nahawand Perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta memuat tuntunan bagaimana membaca Alquran dengan menggunakan irama Nahawand
Buku itu disusun bertujuan untuk membantu para guru peserta didik di sekolah atau madrasah Muhammadiyah Kota Surakarta yang selama ini lagu dan irama masih berjalan sendiri-sendiri dan bervariatif, sehingga bisa seragam, senada dan seirama sebagaimana mestinya.
"Dengan berjalannya waktu insya Allah ke depan karakter dan ciri khususnya akan muncul dengan bimbingan guru-guru didampingi tim Nahawand dengan koordinasi dan supervisi tim PTT Majelis Dikdasmen," ujar Ketua Tridjono, Ketua Majelis Dikdasmen Solo seperti rilis yang diterima Republika,co.id pada Senin (26/4).
Humas tim Program Tahsin dan Tilawah (PTT), Jatmiko mengungkapkan para ulama sepakat bahwa membaca Alquran dengan cara khusus, yaitu dengan kaidah tajwid, hukumnya wajib. Kesalahan bacaan panjang pendek kata, tebal tipisnya huruf, mendengung atau jelasnya kata yang diucapkan kemungkinan akan mengubah makna.
“Sifat lagu nahawand mempunyai gerak ringan, lemah lembut yang mengharukan, sesuai dengan tingkatan suara yang sederhana. Kegunaan lagu Nahawand melembutkan suatu bacaan, membawa rasa khusyuk dan keinsyafan, memberi penyesuaian ayat yang menunjukkan ayat gembira dan sedih,” jelas Jatmiko.
Di dalam beberapa literatur tarikh dijelaskan bahwa seni suara sudah muncul sejak awal peradaban tanah Arab. “bahasa Alquran adalah bahasa yang istimewa, bisa dilihat keteraturan kalimatnya, indah dan halus tata bahasanya," katanya.